Senin, 25 Agustus 2025

Pelajari Proses Percetakan, DT SMAN 1 Bululawang Malang Kunjungi Pabrik Kertas AMIGO

 Pelajari Proses Percetakan, DT SMAN 1 Bululawang Malang Kunjungi Pabrik Kertas AMIGO


Sebanyak enam siswa yang tergabung dalam DT desain grafis SMAN 1 Bululawang mengunjungi pabrik kertas AMIGO di Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Rabu, 13 Agustus 2025

Trainer DT desain grafis SMAN 1 Bululawang, Abdullah Siddiq mengungkapkan bahwa agenda ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik bagaimana proses percetakan lengkap dengan apa saja bahan baku yang digunakan. 

Setelah mengantongi kerja sama dengan mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) tersebut, Siddiq mengajak siswanya melihat cara membuat kertas dan mengolahnya. 

"Di tempat anak-anak tahu proses pertama kertas dibuat, bentuknya seperti apa. Mulai dari bubur kertas sampai dicetak lalu ada penjemuran pertama, pengeleman pakai kertas kuning setelah itu penjemuran kedua. Dilanjut proses pemotongan, itu tergantung pemesan ukurannya berapa," jelas Siddiq, Minggu, 24 Agustus 2025. 

Menurutnya, kunjungan ke mitra DUDI ini penting agar para siswa tidak hanya mengerti proses pra cetak. Tetapi tahu secara keseluruhan, mulai dari pra cetak, pemilihan bahan, produksi, kualitas cetak hingga hasil produk.

"Di sekolah kami materinya pra cetak, kalau di DUDI prosesnya sampai cetaknya," katanya.

Ia mengatakan, ini adalah kunjungan kedua kali SMAN 1 Bululawang ke pabrik kertas AMIGO. Output yang dihasilkan dari kunjungan ini, tambah Siddiq, peserta didik bisa menerapkan proses membuat produk dari kertas. Misalnya untuk hard cover majalah dan buku. 

"Itu kan bahan dasarnya dari kertas. Nanti anak-anak minimal bisa membuat price list dengan desain eksklusif, hard cover," imbuh Staff Tata Usaha (TU) SMAN 1 Bululawang ini. 

Dengan cara itu, produk yang dihasilkan DT desain grafis bisa bertambah, yakni terbuat dari kertas. "Rencananya seperti itu, produk bertambah bisa desain cover buku atau majalah," kata Siddiq. 

Sampai sekarang, produk-produk yang dihasilkan para siswa mulai beragam. Ada mug custom, sablon sublim, pin, ganci akrilik, kaos sablon Direct to Film (DTF). Mereka seringkali mengikuti bazar untuk menjual produk unggulannya. 

"Omzetnya kami pernah dapat Rp1,5 sampai Rp2 juta. Itu ada orang pesan pin untuk outting class sekitar 500 buah. Kalau pmug hampir 100 pcs untuk hari guru. pOmzetnya kotor sekitar Rp2 juta-an," bebernya. 

Produk tersebut mereka banderol murah meriah, mulai harga Rp22.000 untuk mug dan  pin sekitar Rp3.500-Rp4.000 tergantung ukuran. 

"Ini tahun ketiga kami ikut DT, anak-anak sangat semangat karena pembelajarannya tidak hanya materi tetapi lebih ke praktik. Anak-anak mulai desain dan hampir semua mahir Canva, kami tinggal mengarahkan," pungkasnya. (*)

Sabtu, 23 Agustus 2025

Program Double Track SMAN 1 Gondangwetan di Kabupaten Pasuruan menghadirkan inovasi camilan sehat berbahan dasar tempe dan daun kelor bernama Kelor Keripik Ku.

 Program Double Track SMAN 1 Gondangwetan di Kabupaten Pasuruan menghadirkan inovasi camilan sehat berbahan dasar tempe dan daun kelor bernama Kelor Keripik Ku.



Wakil Kepala Sekolah bidang Humas (Waka Humas) SMAN 1 Gondangwetan, Yuni Ernawati mengatakan, keripik ini terbuat dari kedelai yang sudah difermentasi, tepung tapioka, ragi tempe lalu dicampur dengan bumbu-bumbu khusus.

Berbeda dari keripik tempe lainnya, produk buatan Kelompok Usaha Siswa (KUS) Batta Cookies ini menggunakan daun kelor sebagai tambahan. 

"Kelor itu banyak dijumpai di daerah Pasuruan. Kandungannya kaya manfaat, seperti protein, vitamin, dan mineral," jawab Yuni saat ditanya ketik.co.id, Sabtu, 24 Mei 2025. 

Saat disantap, keripik ini terasa lebih gurih dan renyah. Variannya pun beragam, ada original, balado, jagung, dan cokelat dengan berat kemasan sekitar 80 gram. 

Tak hanya rasanya, produk ini memiliki desain kemasan yang eye catching dan menarik serta klip untuk penutup. 

Selain Keripik Ku, SMAN 1 Gondangwetan memproduksi jajanan khas yang renyah dan gurih terbuat dari kupang. Sejenis kerang kecil-kecil yang biasanya hidup di daerah pesisir seperti Pasuruan. Nama produk tersebut adalah Kumori buatan KUS Hocies.

Alih-alih dibuat lontong kupang, KUS Hocies mengolah kupang moringa menjadi snack renyah yang digoreng dengan berbagai varian rasa. 

Ada original, BBQ, pedas manis, rumput laut, dan jagung yang lebih disukai anak muda. Ditambah campuran daun kelor yang membuat Kumori jadi cemilan sehat dan kaya manfaaat. (*)

https://ketik.com/berita/renyahnya-kelor-keripik-ku-dan-kumori-camilan-sehat-sman-1-gondangwetan-yang-bikin-nagih

https://ketik.com/berita/program-digital-skill-sman-1-gondangwetan-pasuruan-pamer-karya-di-perayaan-hari-anak-nasional-se-jatim

Jelang Karnaval, DT SMAN 1 Bululawang Pelajari Trik Make Up Outdoor Anti Luntur

 Jelang Karnaval, DT SMAN 1 Bululawang  Pelajari Trik Make Up Outdoor Anti Luntur


Menjelang karnaval memperingati HUT ke-19 SMAN 1 Bululawang Kabupaten Malang sekaligus perayaan kemerdekaan, siswa Double Track (DT) tata rias mendapat pelatihan dari Make Up Artist (MUA) Mirna Sabtu, 23 Agustus 2025.

Kegiatan ini menjadi bekal keterampilan sekaligus persiapan agar hasil rias mereka bisa maksimal di acara pawai budaya SMAN 1 Bululawang. 

Trainer DT tata rias SMAN 1 Bululawang, Wardah, menyebut ada 10 siswa yang hari ini ikut latihan merias persiapan pawai budaya. Di sana mereka belajar intinya teknik merias khusus karnaval outdoor. 

"Karnaval budaya kami nanti outdoor, start dari sekolah, melewati Pasar Bululawang, dan kembali lagi ke sekolah. Jadi butuh make up yang tidak cepat luntur," kata Wardah  

Pawai budaya yang digelar Rabu, 27 Agustus 2025 esok ini, tambahnya, para siswa akan berjalan memamerkan ragam busana adat dengan riasan yang apik sepanjang 3,8 km. Oleh karena itu, mereka membutuhkan teknik-teknik khusus agar make up tetap menempel sempurna di wajah.

"Seperti pemakaian foundation setelah skin preparation itu di bagian hidung seringkali longsor saat terkena sinar matahari, tadi anak-anak diberi tips bagian hidung diberi bedak padat dulu baru diberi foundation," terang guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Bululawang ini.

Pemakaian foundation pun tidak terlepas dari teknik khusus. Wardah mengatakan, foundation dengan merk berbeda dicampur dan harus dibakar selama 5 detik agar hasil glowing maksimal.

Begitu juga ketika membingkai alis yang dinilai cukup sulit di bidang tata rias. Para siswa diajarkan membuat alis dengan cepat tanpa menggunakan concealer terlalu banyak sehingga tidak memakan waktu lama.

"Karena proses membuat alis ini anak-anak cukup lama dibanding foundation. Tapi Alhamdulillah sudah diajarkan caranya biar cepat tanpa terlalu banyak pakai concealer," ucapnya. 

Sebelumnya, rangkaian acara HUT SMAN 1 Bululawang ini sudah dilaksanakan tepat pada tanggal 11 Agustus lalu dengan berbagai lomba meriah. Acara pun dilanjutkan sampai puncaknya yakni pawai budaya, Rabu depan. 

"Nanti ada berbagai penampilan adat, adat Dayak, Papua, jadi multiculture sekali," sebutnya. 

Wardah mengungkapkan bahwa meskipun pawai budaya memiliki teknik make up berbeda dengan biasanya, tetapi harapannya para siswa bisa maksimal setelah mendapatkan pelatihan. Ia menyebut, yang menantang justru mengajarkan managemen waktu pada para siswa.

"Kesulitannya pada time managemennya. Mereka tugasnya merias diri sendiri dan merias orang lain, jadi diupayakan anak anak sebelum subuh sudah mempunyai wudhu dan bersiap merias lainnya," tuturnya.

Selain latihan make up karnaval, para siswa belajar mengembangkan layanan masyarakat dengan membuat flyer berisi promo dan portfolio. Mereka antusias mengikuti rangkaian kegiatan untuk meningkatkan kemampuan mereka di bidang kecantikan. (*)

Banjir Orderan! DT SMAN 1 Parang Magetan Terima Pesanan 530 Snack Box di Acara Parenting

 Banjir Orderan! DT SMAN 1 Parang Magetan Terima Pesanan 530 Snack Box di Acara Parenting


Program Double Track (DT) Tata Boga SMAN 1 Parang Magetan kebanjiran orderan sebanyak 530 snack box di acara parenting, Jumat, 22 Agustus 2025

Acara parenting yang menjadi agenda rutin sekolah ini dihadiri wali murid dan siswa. Untuk konsumsi, panitia mempercayakan pengadaan snack box Dapur Boga SMAPA kepada siswa keterampilan tata boga.

Trainer tata boga SMAN 1 Parang Magetan, Eka Supriyatin menyebut isi snack box kali ini ada roti boy dan roti sosis. Pesanan dalam jumlah besar tersebut dikerjakan secara kolaboratif dengan dunia usaha dan dunia industri (Dudi). Para siswa menangani produksi roti boy, sedangkan pembuatan roti sosis dilakukan dunia usaha dan dunia industri (Dudi).

"Biasanya kalau ada pesanan dalam jumlah besar, kami bekerja sama dengan Dudi. Kalau jumlah kecil misalnya 100-200 kami kerjakan sendiri," terang Eka.

Roti boy ini menjadi salah satu produk andalan SMAN 1 Parang Magetan. Ia mengatakan, roti boy buatan peserta didiknya ini pernah masuk dalam nominasi Millenial Entrepeneur Awards sekitar tahun 2022. Mereka membuat roti ini karena pada saat itu di wilayah Parang dan sekitarnya masih jarang yang menjual produk serupa. Kesempatan itu dimanfaatkan untuk melatih siswa agar bisa menghadirkan olahan roti kekinian dengan harga lebih terjangkau.

“Pada saat itu roti boy di desa masih langka, nggak seperti di kota. Meskipun ala-ala dan bahannya ekonomis, tetapi rasanya sudah mengena di lidah warga sini. Akhirnya jadi iconnya kami," beber guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Parang Magetan ini.

Meski terinspirasi dari merk Roti Boy yang lebih dulu populer di Malaysia dan Indonesia, hasil olahan siswa SMAN 1 Parang Magetan ini mampu bersaing. Aroma kopi yang kuat, lapisan renyah di bagian atas, serta tekstur lembut di dalam roti menjadi keunggulan utama. Tidak heran, roti boy buatan siswa ini kerap ludes terjual saat ada event bazar di wilayah sekitar.

Tidak hanya roti boy, sejumlah produk lain hasil olahan siswa Tata Boga SMAN 1 Parang Magetan juga kerap diburu pembeli. Beberapa di antaranya adalah risol mayo, risol ayam pedas, cireng isi ayam, donat, hingga minuman segar andalan bernama Es Teh Semarang atau Es Tehnya SMA Parang.

Semua produk tersebut dijual dengan harga terjangkau, mulai dari Rp2.500 hingga Rp3.000. Meski murah, kualitas rasa tetap terjaga karena dibuat langsung oleh tangan-tangan terampil siswa yang telah mendapat pembekalan keterampilan tata boga.

“Kalau di desa seperti ini maksimal harganya Rp3.000 saja, bahannya kami sesuaikan dengan kualitas yang masih bisa diterima,” imbuh Eka.

Ia membeberkan, saat mengikuti event bazar peserta didiknya bisa mengantongi omzet hingga jutaan rupiah. Seperti event Jambore perayaan Hari Pramuka ke-64, pertengahan Agustus lalu, mereka bisa mendapatkan omzet Rp4 juta dalam dua hari berjualan. Begitu juga di momen Idul Fitri Mei-April lalu, omzet yang didapat tembus Rp12 juta. 

"Kami waktu itu terima pesanan dari sekolah. Ada produk Nastar, itu saja sudah Rp80 ribu sendiri dengan kualitas bagus," tambahnya. 

Tahun ini, ia menekankan semangat para siswa dalam memasarkan produk, termasuk menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP), packaging hingga time managemen saat bergelut di bidang bakery. 

"Antusiasme anak-anak luar biasa. Biasanya saat menyelesaikan pesanan mereka ngelembur sampai jam 12 malam, padahal sudah saya suruh pulang jam 7 malam. Mereka merasa 'eman' karena pesanan lagi ramai," ungkap Eka.

7 Tahun Program Double Track, Sukses Serap Tenaga Kerja dan Ciptakan Wirausaha Muda

 7 Tahun Program Double Track, Sukses Serap Tenaga Kerja dan Ciptakan Wirausaha Muda


Double Track menjadi inovasi program unggulan pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengurangi angka pengangguran lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). Program yang dibentuk sejak tahun 2018 oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini memberikan keterampilan kecakapan kerja dan berwirausaha sebagai bekal kemandirian siswa setelah lulus sekolah. 

Program ini dibentuk sebagai respons pemerintah Jawa Timur terhadap banyaknya lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi sehingga perlu dibekali keterampilan memadai agar mereka siap menghadapi dunia kerja maupun mendirikan usaha. Double Track menjadi langkah strategis dan penting untuk menjembatani pendidikan dengan dunia kerja yang semakin menantang. 

Sesuai Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 139 Tahun 2018 Tentang Program Double Track pada Sekolah Menengah Atas (SMA), sekolah penyelenggara Double Track adalah mereka yang menerapkan dua program pendidikan, yakni pendidikan formal dan keterampilan wirausahaan. Program ini membekali siswa berbagai topik keterampilan yang mampu menyalurkan minat bakat mereka. Dengan begitu, lulusan SMA bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dan memberikan dampak positif bagi masyarakat di wilayah masing-masing. 

Gubernur Khofifah menyebut, Double Track merupakan program cipta kerja yang memberikan keterampilan kepada siswa untuk siap bekerja. “Dengan program Double Track akan tercipta sejumlah lapangan kerja dan imbasnya mengurangi angka pengangguran,” jelas Khofifah.  Dalam pelaksanaannya, program Double Track dirancang dengan strategi yang terukur dan sistematis untuk menciptakan generasi terampil dan siap kerja, yakni pelatihan, pengembangan produk, pemasaran, dan entrepreneur. 

Program ini juga memadukan kemampuan digital, digital marketing, dan pengembangan toko online.

Di tahap pelatihan, siswa peserta Double Track dilatih sesuai bidang keterampilan masing-masing di sekolah. Setelah itu, mereka diajak bagaimana mengembangkan produk unggulan didampingi para trainer, lalu melakukan pemasaran dengan membuat konten promosi produk hasil pelatihan. Selanjutnya, para siswa belajar mengembangkan Kelompok Usaha Siswa (KUS) untuk meningkatkan kapasitas produk dan layanan kepada masyarakat. Setiap sekolah penyelenggara program akan membangun DT Mart sebagai pusat penjualan produk-produk Double Track. 

Sejak digulirkan pada 2018 hingga 2022, Double Track telah melatih 42.812 siswa SMA dari 133 sekolah penyelenggara di 28 kabupaten/kota Jawa Timur. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.497 siswa dinyatakan siap kerja setelah mengikuti pelatihan keterampilan sesuai bidang yang dipilih.

Tidak hanya itu, program ini mendorong tumbuhnya semangat wirausaha di kalangan pelajar. Tercatat ada 1.541 Kelompok Usaha Siswa (KUS) yang terbentuk dengan total valuasi transaksi mencapai Rp1,7 miliar. Sementara itu, para alumninya turut melahirkan 2.330 rintisan usaha baru yang menjadi bukti nyata bahwa Double Track mampu mencetak generasi mandiri dan berdaya saing.

Selain keterampilan, program ini menciptakan karya konkret berupa 4.950 produk hasil pelatihan, mulai dari olahan makanan dan minuman, fashion hingga layanan berbasis digital. Produk-produk tersebut tidak hanya dipasarkan di lingkungan sekolah, tetapi juga menjangkau masyarakat sekitar melalui media sosial. 

Keberhasilan program ini juga tercermin dari outcome yang dihasilkan. Berdasarkan hasil tracer kemandirian alumni tahun 2019-2022, ribuan lulusan Double Track sudah mandiri secara ekonomi. Pada 2019, sebanyak 688 alumni telah bekerja maupun berwirausaha, dan jumlah ini terus melonjak signifikan setiap tahunnya. Hingga 2022, tercatat 6.926 alumni bekerja di berbagai sektor, sementara 3.463 lainnya memilih menekuni jalur wirausaha. Angka tersebut menjadi bukti bahwa program ini tidak hanya menciptakan lulusan terampil, tetapi juga mampu menjawab tantangan tingginya pengangguran lulusan SMA.

Para alumni dibekali keterampilan sesuai kebutuhan dunia usaha dan industri (DUDI). Keahlian mereka mencakup berbagai bidang, mulai dari pengolahan pastry bakery, desain grafis, tata rias pengantin berhijab, fotografi, hingga perawatan elektronika.  Adapun bidang keterampilan yang paling banyak diminati adalah pengolahan pastry bakery sebanyak 362 siswa dan desain grafis 282 siswa. Ini menunjukkan antusiasme yang tinggi serta peluang besar untuk terserap di pasar kerja maupun membuka usaha baru.

Ketua Program Double Track, M. Zainul Asrori menambahkan, sepanjang tahun 2024 jumlah transaksi kegiatan Double Track meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Ini dikatakannya dalam acara Monitoring Evaluasi & Launching Layanan Financial DT Mart SMAN 1 Karas, Kabupaten Magetan, Selasa, 10 September 2024. 

“Jumlah transaksi menjadi salah satu tolok ukur program ini. Di 2024 jumlahnya bertambah, per tadi malam sudah Rp2,99 miliar,” beber Asrori.

Tidak hanya jumlah transaksi, program ini berhasil membentuk kemandirian alumni dengan total akumulasi per tahun 2024, yakni sekitar 5.800 siswa berwirausaha dan 8.716 sudah bekerja. Angka ini juga meningkat dari tahun sebelumnya yakni sekitar 4.617 siswa berwirausaha dan 6.645 sudah bekerja. 


Fokus Layanan Tenaga Kerja

Tahun 2025 ini, program Double Track berfokus pada layanan penyerapan tenaga kerja dengan mengembangkan DT Pusat Layanan Usaha dan Kerja (DT PLUSK), penciptaan lapangan kerja baru, dan mengembangkan KUS menjadi wirausaha sendiri. Asrori menjelaskan, upaya ini sebagai wujud implementasi usaha yang berhasil dengan melihat dari aspek tenaga kerja yang terlibat. “Pengembangan KUS tetap kami fokuskan dari tahun ke tahun,” imbuhnya, Selasa, 19 Agustus 2025. 

Sementara itu, Program Development Double Track,  Fajar Baskoro mengatakan bahwa DT PLUSK merupakan program level up untuk mendorong dan mewadahi para alumni agar bisa mencapai kemandirian, baik di dunia industri maupun wirausaha.

“Ini menjadi program level up yang mana sebelumnya DT hanya menekankan 3P, yakni pelatihan, pengembangan produk, dan pemasaran. Sekarang ada DT PLUSK untuk membina para alumni,” terang Fajar di acara Monitor dan Evaluasi SMA Double Track se-Kabupaten Malang, Rabu, 25 September lalu. 

DT PLUSK ini, kata Fajar, dilengkapi berbagai fasilitas modern. Mulai dari penyediaan job marketplace berbasis digital yang menghubungkan lulusan dengan perusahaan mitra, penyusunan profil portofolio digital lulusan untuk mempermudah proses rekrutmen, hingga kolaborasi strategis dengan industri yang tidak hanya membuka kesempatan magang, tetapi juga berpotensi berlanjut pada perekrutan tenaga kerja. 

Di sisi lain, DT PLUSK juga menjalankan fungsi sebagai pusat layanan usaha. Setiap KUS didorong menjadi unit usaha mandiri dengan pendampingan dari DUDI serta dukungan distribusi lewat DT Mart. Selain itu, siswa dan alumni mendapat akses pada pelatihan entrepreneurship, penguatan keterampilan digital, serta fasilitas permodalan mikro yang memungkinkan mereka memulai usaha mandiri. Dengan langkah tersebut, Double Track tidak hanya menyiapkan job seeker, tetapi juga melahirkan job creator di kalangan lulusan SMA.

DT Mart yang menjadi pusat penjualan produk mengalami perkembangan signifikan. Hingga pertengahan tahun 2025, telah berdiri lebih dari 50 unit DT Mart di sekolah-sekolah penyelenggara Double Track di Jawa Timur. Kehadiran DT Mart bukan hanya menjadi etalase produk siswa, tetapi juga berkembang menjadi pusat kegiatan ekonomi sekolah yang profesional.

Fajar menyebut, saat ini DT Mart mulai menggunakan sistem kasir digital dan e-catalog untuk mempermudah pengelolaan transaksi, kemitraan dengan UMKM lokal sebagai distributor dan reseller, serta perluasan pemasaran produk secara online. 

“Sekarang muncul komunitas sekolah model antar SMA, di mana format bisnis dan branding DT Mart diduplikasi ke sekolah lain dengan standar yang sama,” pungkasnya. (*)




Melalui Jalur SNBP Sebanyak 20 Siswa SMAN 1 Bluluk Lamongan Berhasil Lolos Masuk

 


Program SMA Double Track yang digelar Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Dindik Jatim) dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) untuk sekolah menengah atas di Jawa Timur pada tahun ini berhasil menghantarkan peserta program masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP)

Melalui jalur SNBP tersebut sebanyak 20 siswa SMAN 1 Bluluk Lamongan berhasil lolos masuk PTN dengan menyertakan sertifikat SMA DT sebagai tambahan prestasi non-akademik.

H. Muhtarom S.Pd., M.Si Kepala SMAN 1 Bluluk mengatakan, total 57 siswa berhasil lolos masuk PTN tahun ini. Dari jumlah itu 39 siswa lolos melalui SNBP, dan 20 siswanya lolos berkat ketrampilan yang diperoleh dari program SMA DT.

“Alhamdulillah, mereka diterima PTN seperti Unair, Unibraw, Undip, Unej, UNM, UTM, IAIN Tulungagung dan Jember. Ada 20 orang dari mereka sukses melalui jalur SNBP dengan menyertakan bukti prestasi dari SMA DT dan lolos masuk Tata Boga dan Tata Rias Unesa, Tata Boga Undip dan UNM. Tentunya ini menjadi hasil yang sangat mengembirakan,”katanya.

Muhtarom menambahkan, program SMA DT berhasil menambah keahlian non-akademik untuk siswa. Ini dibuktikan dengan banyaknya alumni SMAN 1 Bluluk diterima bekerja dibanyak tempat sesuai bidangnya jika tidak melanjutkan kuliah, dan menjadi pengusaha sesuai bidang pula.

Dari data yang dimiliki, alumni peserta SMA DT telah bekerja dan berwirausaha dengan keahlian yang didapat saat mengikuti program. Ada 33 orang bekerja, dan 35 berwirausaha.

“Program ini sangat memberi manfaat besar untuk siswa, yaitu kompetensi keahlian non-akademik khusunya di tata boga dan tata rias. Ini memberikan kebanggaan kepada kami sebagai telah menjadi program unggulan. Kami berharap program ini makin jaya dan berkembang, sehingga dapat menambah kompetensi untuk berwirausaha dibidangnya,” tambahnya.

Editor : Faisal Nur Cahyo
Sumber : Ahmad Mundik (Jurnalis Deteksi)

https://deteksipost.id/2025/08/20/melalui-jalur-snbp-sebanyak-20-siswa-sman-1-bluluk-lamongan-berhasil-lolos-masuk/

https://kabar1lamongan.com/2025/08/20/masuk-ptn-berkat-ketrampilan-yang-diperoleh-dari-program-sma-dt/

Tata Rias dan Tata Boga Menjadi Jurusan Unggulan di SMAN 1 Bluluk, Program SMA Dobel track Berhasil Munculkan Tenaga Kerja dan Wirausaha Mumpuni.

Tata Rias dan Tata Boga Menjadi Jurusan Unggulan di SMAN 1 Bluluk, Program SMA Dobel track Berhasil Munculkan Tenaga Kerja dan Wirausaha Mumpuni.

Kabar1lamongan.com - Tata rias dan tata boga dalam kurun 3 tahun terakhir telah menjadi jurusan unggulan yang sangat diminati siswa SMAN 1 Bluluk. Tidak hanya memberikan ketrampilan non-akademik saja, namun berhasil memunculkan tenaga kerja yang mumpuni dengan banyak diterima bekerja dibanyak tempat jika tidak melanjutkan kuliah, dan berhasil menjadi wirausaha sesuai keahlian. Dari data yang dimiliki, alumni peserta SMA DT telah bekerja dan berwirausaha dengan keahlian yang didapat saat mengikuti program. Ada 33 orang bekerja, dan 35 berwirausaha. SMAN 1 Bluluk mengikuti program SMA DT untuk 2 jurusan saja, yaitu tata boga dan tata rias. Setiap tahun peserta mengalami kenaikan jumlah. Yuni Ertina fasilitator menuturkan, peserta setiap tahun selalu bertambah jumlahnya, hingga ada 5 Kelompok Usaha Siswa (KUS) di masing-masing jurusan. “Setiap tahun siswa sangat antusias megikuti program SMA DT. Setiap jurusan saat ini diikuti 5 KUS. Tata boga dan tata rias diikuti masing-masing 30 orang,”tuturnya Dhinatiwi trainer tata boga menambahkan, untuk jurusan tata boga dalam satu hari bisa menghasilkan omset 200 ribu dalam sehari. Itu didapat dengan cara berjualan di DT Mart, mengikuti bazar sekolah dan juga melalui sosial media. Produk yang dihasilkan berupa makanan basah dan kering yang kekinian. “Siswa menjual dengan cara yang beragam, selain di DT Mart dan pameran, juga melalui sosial media dan WA. Dengan begitu orderan cepat datang. Selain itu mereka juga menjual produk yang viral. Jadi mencari dahulu apa saja yang viral, lalu mereka memproduksi,”tutur Dhianatiwi. Disinggung soal target omset, guru fisika ini mengatakan tahun ini sedang mengejar diangka 20 juta pertahun. Tidak mau ketinggalan, jurusan tata riaspun berjibaku untuk mendapatkan hasil terbaik. Diikuti oleh 30 orang, jurusan ini mengajarkan teknik rias yang sedang popular seperti Make Up Artist (MUA). Kemampuan siswa yang kurang saat bergabung, menjadikan kendala tersendiri, sehingga diperlukan pelatihan yang keras. Sri Nurhayati trainer tata rias menyampaikan, perlu adanya pelatihan yang keras untuk siswa yang memiliki kemampuan kurang. Jadi diperlukan pelatihan dari awal. “Untuk siswa yang memiliki kemampuan kurang, kami harus mengajari dengan tekun, Jadi kami ajari dari awal sehingga bisa memiliki kemampuan sama dengan yang lain,”ucapnya. “Antusias siswa setiap tahunnya terus bertambah sesuai dengan perkembangan tren tata rias yang makin naik. Dari ketrampilan yang dimiliki, siswa sudah mendapatkan job didalam sekolah maupun diluar. Untuk job didalam sekolah seperti rias untuk fashion show, karnawal. Dapat banyak saat 17 an seperti saat ini. Untuk luar sekolah, job yang sudah didapat seperti rias untuk acara lamaran,”tambahnya. Dari banyaknya job yang didapat, target omset tata rias yang siap dicapai yakni 10 juta pada tahun ini. “Semoga target bisa tercapai tahun ini. Kami berharap semakin meningkat antusias siswa, dan fasilitas dari SMA DT semakin lengkap sehingga memudahkan kami untuk melatih siswa. Dan semoga hasil karya dari siswa bisa diterima Masyarakat,”pungkas guru sejarah ini. SMAN 1 Bluluk mengikuti program SMA DT sejak tahun 2019. Hingga saat ini dari 3 jurusan awal yang diikuti, menjadi 2 jurusan saja. Jarak rumah siswa menjadi salah satu tantangan yang dihadapi saat program berjalan. Mayoritas jarah rumah siswa ke sekolah jauh. Dengan bekal keyakinan dan semangat berwirausaha membuat para siswa tetap rajin mengikuti pelatihan. (Red)

Senin, 18 Agustus 2025

Murah Meriah! Jasa Photo Booth SMAN 1 Umbulsari Kabupaten Jember Jadi Daya Tarik di HUT ke-80 RI

Murah Meriah! Jasa Photo Booth SMAN 1 Umbulsari Kabupaten Jember Jadi Daya Tarik di HUT ke-80 RI


SMAN 1 Umbulsari Kabupaten Jember turut meramaikan perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia. Mereka yang tergabung dalam keterampilan desain grafis membuka jasa photo booth di lapangan Gunungsari, Kecamatan Umbulsari, Minggu, 17 Agustus 2025.

Salah satu siswa, Rizkya Lailatul Fitriya menceritakan bahwa ada 19 siswa yang terlibat dalam kegiatan ini. Mereka bertugas secara bergantian, sesi pagi pukul 06.30-10.30 WIB dan sore 14.00-16.40 WIB agar semua bisa berkontribusi.

Layanan yang ditawarkan pun beragam. Selain foto biasa, mereka  menyediakan photo strip dengan desain khusus bertema kemerdekaan, serta aneka gantungan kunci berbentuk love, persegi, persegi panjang, hingga oval. Menariknya, ada pula desain photo strip couple yang jadi incaran remaja.

“Yang paling banyak disukai itu photo strip dengan desain smile snap dan gantungan kunci berbentuk love,” ujar siswi kelas 12 ini.

Suasana stand meriah karena pengunjung bukan hanya siswa SMAN 1 Umbulsari, melainkan juga guru-guru dari sekolah lain yang penasaran ingin mencoba. Antusiasme itu membuat stand tak pernah sepi sejak dibuka.

Rizkya mengaku sangat senang bisa terlibat. Baginya, pengalaman ini terasa seru sekaligus menantang karena harus melayani banyak orang. “Rasanya seperti ketagihan ingin terus membuka stand photo booth,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pihaknya berencana membuka kembali stand tersebut pada Selasa mendatang di acara gerak jalan se-Kecamatan Umbulsari, tepatnya di Lapangan Paleran. Nantinya, para siswa menyiapkan banyak aksesoris tambahan agar hasil foto semakin menarik dan memberi pengalaman baru bagi pengunjung.

“Kami benar-benar menyiapkan diri untuk membuka stand photo booth ini selama dua hari. Semua siswa sangat excited,” beber siswa 17 tahun ini. 

Begitu pun trainer desain grafis DT SMAN 1 Umbulsari, Rizka Rohmatul Fitriah, menambahkan bahwa ide membuka stand photo booth di hari kemerdekaan ini tercetus setelah acara Lomba Keterampilan Baris-berbaris (LKBB) se-Jawa Timur Juli lalu. Saat itu, stand photo booth yang dibuka para siswa ramai dikunjungi dan banyak peminat. 

"Mereka jadi ketagihan, akhirnya mereka minta bagaimana kalau pas upacara nanti buka stand lagi. Kemarin kami persiapkan, kami izin ke panitia kecamatan dan Alhamdulillah diizinkan," imbuhnya. 

Antusiasme pengunjung, kata Rizka, luar biasa karena di acara tersebut hadir berbagai macam instansi mulai dari sekolah, kepolisian, tentara dan sebagainya yang ada di Kecamatan Umbulsari. Harga jasa foto peserta didiknya juga murah meriah, yakni mulai Rp4.000 - Rp10.000 tergantung banyaknya foto yang dicetak, itu pun pengunjung bisa mendapatkan free gantungan kunci menarik. 

Sebelumnya Rizka dan tim DT sudah menyebar pamflet kepada masyarakat untuk menginformasikan bahwa SMAN 1 Umbulsari akan membuka stand di perayaan HUT ke-80 RI. Karena itu, tak heran banyak orang sudah tahu dan berminat mengunjungi stand mereka. 

"Kami tetap harus gencar promosinya dan keliling menawarkan ke instansi lain," ujarnya. 

Guru informatika SMAN 1 Umbulsari ini juga menyebut, meski fasilitas alat terbatas tetapi para siswa mampu meraup omzet sekitar Rp900.000 dengan membuka stand photo booth. 

"Kami belum bisa maksimal, karena terbatas fasilitas, kami masih edit stripe manual dengan Canva terus studionya cuma 1 sedangkan peserta upacara sangat banyak. Jadi antreannya lumayan," pungkasnya. (*)

Kreatif! Siswa DT SMAN 2 Bontang Buka Jasa Face Painting, Jadi Daya Tarik di HUT ke-80 RI

 Kreatif! Siswa DT SMAN 2 Bontang Buka Jasa Face Painting, Jadi Daya Tarik di  HUT ke-80 RI


Stand Dual Track (DT) SMAN 2 Bontang, Kalimantan Timur menjadi salah satu pusat perhatian dalam perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia, Minggu, 17 Agustus 2025. Pasalnya, para siswa yang tergabung dalam keterampilan kecantikan membuka jasa face painting yang jadi daya tarik anak-anak peserta lomba. 

Ardhia dan Rabi'ah Salsabila, siswa yang bertugas menunjukkan kemampuan menggambar di wajah pengunjung dengan berbagai macam karakter lucu. Mulai dari buah-buahan, bintang, Spiderman, hingga kostum. Fasilitator Dual Track SMAN 2 Bontang, Dian Mufarridah mengatakan bahwa jasa mereka ini dibanderol sekitar Rp5.000-Rp20.000 per karakter. 

"Semua tergantung besar kecilnya gambar dan tingkat kerumitan," bebernya. 

Meski sempat terhenti karena hujan, jasa ini tetap berhasil menarik perhatian beberapa pengunjung. Anak-anak perempuan ingin dilukis gambar buah-buahan di kedua pipinya, sementara laki-laki bergambar spiderman di bagian dahi hingga pelipis mata. Mereka tampak senang dengan hasil yang dilukis oleh para siswa SMAN 2 Bontang.

"Anak-anak nggak merasa susah membuat face painting, karena sudah dipelajari selama pelatihan di sekolah. Mereka diajari oleh trainer kami, ibu Tri Anggita pemilik Make Up & Decoration," tambah Dian. 

Kegiatan ini, kata Dian, akan berlanjut di tanggal 24 Agustus depan sebagai bagian dari rangkaian perayaan kemerdekaan, yakni pawai budaya. Tim Dual Track SMAN 2 Bontang akan membuka stand dengan membuka jasa face painting dan menjual aneka makanan serta minuman. Tentunya para siswa akan membawa konsep baru untuk menarik perhatian pengunjung di acara lebih besar nanti. 

"Rencana kami juga akan buat photo booth untuk mewadahi keterampilan fotografi. Jadi yang habis face painting bisa diarahkan ke sana," bebernya. 

Dengan begitu, ia berharap akan ada banyak pengunjung pawai budaya yang tertarik dengan produk-produk unggulan Dual Track hasil karya siswa. "Di bazar kali ini semua anak-anak. Semoga di bazar berikutnya bisa menarik minat orang dewasa juga," pungkasnya. (*)

HUT ke-80 RI DT SMAN 2 Bontang Diserbu Pengunjung, Jajanan hingga Face Painting Laris Manis

HUT ke-80 RI DT SMAN 2 Bontang Diserbu Pengunjung, Jajanan hingga Face Painting Laris Manis



Meriahnya perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia dirasakan oleh para siswa program Dual Track SMAN 2 Bontang, Kalimantan Timur. Mereka yang tergabung dalam keterampilan tata boga, multimedia, dan kecantikan unjuk gigi dengan membuka stand bazar di lapangan Perumahan BSD Bontang, Minggu, 17 Agustus 2025. 

Bersama dengan 38 stand yang diisi UMKM setempat, para siswa didampingi oleh trainer menjajakan berbagai macam produk unggulan mereka. Seperti tim DT tata boga, mereka menjual aneka makanan dan minuman segar yang banyak digandrungi pembeli, yaitu es timun, es bunga telang, dan es teh. Untuk makanan, ada risol mayo, bubur manado, kentang mustofa, gabin fla, bakpao karakter, pisang cokelat lumer, dan sebagainya.

Trainer tata boga SMAN 2 Bontang, Anis Nuruliyah mengungkap bahwa stand siswa Dual Track ramai dikunjungi pembeli yang merupakan masyarakat sekitar. Mereka memburu jajanan dan snack buatan siswa-siswi serta minuman segar yang disediakan. 

"Alhamdulillah banyak yang terjual, sisa kentang mustofa aja 2 pack. Untuk esnya karena suasananya hujan deras tadi jadi ada sisa sedikit, kalau makanan banyak yang terjual," beber Anis.

Anis mengatakan, perayaan HUT RI ini menjadi momen mengenalkan Dual Track kepada masyarakat sekitar. Dari sini masyarakat bisa lebih mengetahui bahwa SMAN 2 Bontang memiliki produk-produk hasil karya siswa sehingga tertarik mengunjungi stand dan membeli. 

Tidak hanya tata boga, para siswa juga menawarkan keahlian mereka di bidang face printing yang dibawakan oleh keterampilan kecantikan. Mereka membuka jasa melukis di wajah pada pengunjung dengan berbagai macam karakter menarik, seperti buah-buahan, bintang, spiderman, dan lainnya. 

"Face printing banyak diserbu anak-anak kecil, pipinya dihias kayak bintang-bintang," imbuhnya.

Sehari membuka stand di hari kemerdekaan ini, kata Anis, DT tata boga SMAN 2 Bontang berhasil mendapatkan omzet lebih dari Rp1,5 juta untuk penjualan aneka makanan dan minuman. Bazar ini akan berlanjut lebih besar pada tanggal 24 Agustus 2025 sebagai bagian dari rangkaian acara menyambut hari kemerdekaan.

"Besok ada lagi tanggal 24, rencananya kami jualan seperti street food lebih ke makanan besar, karena eventnya besar acara Pawai Budaya tingkat kelurahan," ujar owner Alisha Cookies ini.

Nabila Lintang Giri Anjani, salah satu siswa SMAN 2 Bontang sangat senang menyambut bazar kemerdekaan ini. Dia bersama delapan orang temannya yang tergabung dalam keterampilan tata boga bisa menjajakan hasil produknya sekaligus belajar berwirausaha. 

"Senang banget-banget, karena aku memang suka jualan ketemu sama banyak orang. Ibu-ibu banyak yang beli, anak-anak kecil juga beli bakpao karakter, standnya tadi rame," ungkap Nabila. 

Siswi kelas XI ini menyebut, dari sekian makanan yang dijual, risol mayo justru jadi andalan. Risol mayo yang ia stok sekitar 20 pcs di plastik mika terjual habis di bazar tersebut. Melihat dagangannya laris manis, ia menjadi tidak sabar menunggu momen besar tanggal 24 Agustus esok. 

"Pengen cepat-cepat tanggal 24. Karena minggu depan kami rencananya akan buat mirip cafe mini begitu, karena kemungkinan bakal lebih ramai orang, makanya minggu depan dibanyakin makanan berat," beber Nabila bersemangat. (*)

Jumat, 15 Agustus 2025

Omset Terus Meningkat Meskipun Baru Berdiri. DT Mart SMAN 1 Ngimbang Tembus Omset Belasan Juta

 Omset Terus Meningkat Meskipun Baru Berdiri. DT Mart SMAN 1 Ngimbang Tembus Omset Belasan Juta


Kabar1lamongan.com - Double Track Mart (DT Mart) SMAN 1 Ngimbang berhasil mencapai omset belasan juta meskipun baru berdiri 2 tahun. Kenaikan omset terjadi sejak awal tahun berdiri dari 9 juta menjadi 11 juta per tahun. Hasil tersebut didapat dari banyaknya barang yang dijual seperti ATK, kaos, print dan fotokopi. DT Mart menjadi tempat menjual kebutuhan siswa, dan tempat menampung hasil produk siswa peserta SMA DT, guru, trainer sehingga mudah untuk berpromosi dan menjualnya. Asri Pratiwiningsih pengelola DT Mart mengatakan, hasil dari siswa, guru dan trainer ditampung untuk dijual langsung ke konsumen, Rabu (13/8/2025) “Produk siswa SMA DT ditampung disini, sehingga mudah untuk promosi dan penjualan. Selain itu, hasil produk dari guru dan trainer juga dijual disini,”tuturnya. Dibuka setiap hari dari jam 9 hingga jam 1 siang, pembeli tidak hanya dari siswa dan guru namun juga dari masyarakat. “Pembeli tidak hanya dari siswa saja, namun juga masyarakat. Khususnya jumat, masyarakat umum banyak yang membeli setelah sholat jumat,” tambah guru Bahasa Inggris ini. Rejeki tidak tertukar atau salah alamat, DT Mart SMAN 1 Ngimbang baru saja mendapatkan pesanan kaos sebanyak 200 kaos yang sudah tentu menambah omset, tepatnya 8 Agustus lalu. “Harapan kami, semoga DT Mart makin jaya, makin banyak produk yang dihasilkan dan mendapatkan laba melebihi tahun-tahun sebelumnya,”pungkas guru yang akrab disapa Bu Asri ini. DT Mart menjadi pusat penjualan kebutuhan siswa, guru dan masyarakat yang dibangun sekolah bersamaan dengan keikutsertaan sekolah dalam program SMA DT. (red)

Program Tata Rias Diseleksi Untuk Memunculkan Siswa Dengan Passion Terbaik di SMAN 1 Ngimbang.

 



Peminat Makin Banyak, Peserta Program Tata Rias Diseleksi Untuk Memunculkan Siswa Dengan Passion Terbaik di SMAN 1 Ngimbang. Kabar1lamongan.com - Kelompok Usaha Siswa (KUS) tata rias program SMA Double Track (SMA DT) yang dilaksanakan di SMAN 1 Ngimbang mengalami peningkatan peserta setiap tahun. Di tahun 2025 jumlah peserta meningkat hingga 30 siswa. Untuk menyaring kemampuan terbaik, pihak sekolah melakukan seleksi bagi siswa yang ingin mengikuti program tata rias. Tes dilakukan dengan cara tes tulis, minat dan bakat serta wawancara. Mereka yang dinyatakan lulus bisa bergabung dan yang gagal otomatis tereliminasi. Tata rias di SMAN 1 Ngimbang telah memasuki tahun ke-3 dan menjadi salah satu program SMA DT paling digemari khususnya siswa putri yang bersungguh-sungguh menjadi peserta untuk memiliki kemampuan tata rias dengan mumpuni. Siswa yang mendaftar tidak hanya mereka yang punya passion, namun juga ada dari keluarga yang memiliki usaha tata rias, dengan pertimbangan mahal jika mengikuti kursus diluar sekolah. Sedangkan tata rias SMA DT tidak dikenakan biaya. Ditemui saat memberikan materi tata rias, pada Rabu (13/8/2025) Ratih Yuniastuti Setyaningrum trainer program tata rias mengatakan, untuk mengikuti program tata rias tidak semua bisa masuk. Siswa diwajibkan mengikuti seleksi, dari minat bakat, tulis hingga wawancara dan diambil 30 siswa. “kami hanya mengambil 30 siswa terbaik yang memang mempunyai passion tata rias khususnya siswa putri. Program ini gratis, tidak seperti diluar yang harus bayar antara 200 hingga 300 ribu rupiah,”katanya. Ratih menambahkan, pelaksanaan program dirasakan sangat berhasil dengan bukti banyaknya job yang didapatkan peserta diluar sekolah, seperti rias untuk wisuda anak SD, karnaval, pentas seni yang membuahkan pundi-pundi rupiah. “Alhamdulillah siswa sudah mempunyai pemasukan dan belajar mandiri dari kemampuan yang dimiliki. Kami sangat senang melihat hal tersebut,”tambah guru seni rupa itu. Ditanya tentang omset, Alumnus Unesa itu memaparkan , besaran omset yang didapat tergantung dari job yang didapatkan oleh peserta, karena harga berbeda. Menata rias untuk wisuda bisa mendapatkan 150 hingga 300 ribu rupiah per orang. Jumlah omset pertahun diperkirakan sebesar 9 juta. “Perkiraan kami omset tata rias berkisar antara 8-9 juta per tahun. Dari tahun pertama meningkat terus hingga tahun ini,”pungkas guru asal Yogyakarta tesebut. Siswa yang mengikuti program tata rias diketahui memiliki niat kedepan yang sesuai, yakni melanjutkan kuliah di jurusan tata rias dan menjadi pengusaha dibidang tata rias setelah lulus sekolah. Adelia Ocky Irwanda siswa kelas XI mengatakan, mengikuti program tata rias membuatnya sangat bangga. Selain mendapatkan pengalaman, juga mengetahui dengan rinci bagaimana cara merias dengan baik. “Menurut saya ini sangat berkesan dan memukau. Dari cara dasar hingga benar, saya bisa belajar dengan baik. Jadi pengalaman saya banyak dibidang tata rias,”tutur siswa asal Bojonegoro itu. SMAN 1 Ngimbang menjadi salah peserta program SMA DT dari 5 sekolah menengah atas di Lamongan. Tahun 2025 menjadi tahun ke-3 mengikuti program yang digelar Dinas Pendidikan provinsi Jawa Timur dan Institut Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). (Red/Suyono)




Sambut HUT ke-80 RI, Sekolah Double Track se-Jatim Jahit Bendera Merah Putih Serentak

 Sambut HUT ke-80 RI, Sekolah Double Track se-Jatim Jahit Bendera Merah Putih Serentak


Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, sekolah penyelenggara program Double Track se-Jawa Timur menggelar aksi menjahit bendera Merah Putih secara serentak. Kegiatan ini berlangsung mulai Senin, 12 Agustus hingga Kamis, 14 Agustus 2025

Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Suhartatik, mengatakan kegiatan ini diselenggarakan untuk menanamkan rasa nasionalisme dan cinta kepada negara. Nantinya, bendera Merah Putih ini akan dikibarkan tepat pada tanggal 17 Agustus 2025 bersama-sama dengan para siswa,  guru pendamping, kepala sekolah, dan kepala cabang dinas pendidikan di depan Gedung Negara Grahadi. 

"Ini untuk menanamkan rasa nasionalisme dan cinta kepada para pejuang. Ada dari SMA, SMK, dan SLB juga ikut," jelas Suhartatik, Kamis, 14 Agustus.

Salah satu sekolah, SMAN 1 Badegan, Kabupaten Ponorogo ikut terlibat dalam pembuatan bendera Merah Putih. Fasiliator program Double Track SMAN 1 Badegan, Khairul Anam menyebut ada 30 siswa keterampilan tata busana yang ikut menjahit bendera secara serentak. Mereka berhasil menyelesaikan tepat waktu, yakni selama 3 hari, mulai Senin sampai Rabu, 13 Agustus 2025. 

"Meski waktunya mepet dan harus membuat 100 meter, tapi kami berusaha semaksimal mungkin," ujarnya. 

Sementara itu, Trainer DT tata busana SMAN 1 Badegan, Chandra Wahdiana menambahkan, setelah mendapatkan informasi dari dinas, dirinya dan para siswa segera membuat bendera sepanjang 10 meter  x 20 cm sebanyak 10 buah. Ia mengerahkan, seluruh siswa tata busana untuk mengerjakan secara bergantian. Mereka sangat semangat mengikuti setiap proses pengerjaan hingga berhasil mengumpulkan tepat waktu. 

"Alhamdulillah anak-anak semangat, waktu ikut Zoom pembuatan bendera juga semangat," katanya.

 Sama halnya, DT SMAN 1 Sampung, Kabupaten Ponorogo. Mushoffah selaku trainer DT tata busana mengatakan, peserta didiknya tampak semangat mengerjakan bendera Merah Putih sepanjang 100 meter. Saat proses pengerjaan, ia melibatkan 30 siswa didampingi 5 orang guru dan pihak Dunia Usaha dan Industri (DUDI) agar bisa selesai tepat waktu. 

"Setelah mendengar kabar Senin sore, malam itu juga saya langsung membeli kain ke kota. Paginya langsung eksekusi sama anak-anak. Hari selasa, kami selesai mengerjakan," terang Shofa. 

Meski mengalami sedikit kendala pada saat pemotongan kain, tetapi berkat gotong royong mereka bisa menyelesaikan dengan baik. "Antusias anak-anak dan pendamping sangat semangat. Walaupun sedikit bingung bagaimana cara memproses kain sepanjang ini," ungkapnya.

Melihat aksi ini, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, memberi apresiasi mendalam. Ia menyebut, hingga saat ini sudah ada 7.200 peserta yang terlibat dari target 8.000 anak yang mengikuti aksi penjahitan bendera Merah Putih ini. 

"Kita mengajak para murid, siswa-siswi SMK dan SMA Double Track untuk menjahit. Kita berharap ada 8.000 anak-anak yang ikut,” ujarnya, Rabu, 13 Agustus 2025. 

Bendera hasil jahitan siswa ini, kata Khofifah akan dikibarkan menjelang upacara penurunan bendera. Ia menilai, ini merupakan cara kreatif untuk menanamkan rasa nasionalisme dan cinta kepada tanah air. 

"Semangat untuk membangun nasionalisme bisa dilakukan oleh siapa saja, dalam bentuk apa saja,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai menambahkan, kegiatan ini tidak sekadar menjahit bendera, tetapi akan mengukir sejarah baru, yakni mencetak 3 rekor muri. 

Rekor muri yang akan dipecahkan, antara lain: 

1. Keterlibatan siswa dan guru terbanyak: total 5.862 siswa dan 1.314 guru dari 161 sekolah terlibat aktif

2. Bentangan bendera terpanjang: total panjang bendera yang dijahit mencapai 15.400 meter, melampaui rekor tahun sebelumnya. 

3. Keterlibatan siswa dalam pembentangan bendera terbanyak: 8.000 siswa akan membentangkan bendera di depan Gedung Negara Grahadi. (*)

Keren! DT Tata Boga SMAN 1 Tumpang Terima Pesanan untuk Ultah Penyanyi Dangdut Happy Asmara

Keren! DT Tata Boga SMAN 1 Tumpang Terima Pesanan untuk Ultah Penyanyi Dangdut Happy Asmara



SMAN 1 Tumpang, Kabupaten Malang patut berbangga. Pasalnya, tim Double Track (DT) tata boga sekolah ini pernah dipercaya menangani pesanan untuk perayaan ulang tahun penyanyi dangdut ternama, Happy Asmara, Juli tahun lalu. 

Kesempatan langka itu menjadi pengalaman tak terlupakan sekaligus bukti kemampuan siswa dalam mengolah produk berkualitas tinggi. Terlebih sekolah yang terletak di Kecamatan Tumpang ini baru dua tahun bergabung dalam program Double Track.

Arifa Alfionita, adalah satu dari empat siswi DT tata boga yang ikut membuat pesanan dari Pashati Malang, komunitas penggemar Happy Asmara di wilayah Malang. Komunitas ini, kata Arifa, memesan satu buah tumpeng dan satu kue tart rasa cokelat. Kue tersebut tampak lucu dengan warna cokelat di atas dan putih di bagian bawah bertuliskan Happy Birthday 25. Di bagian ujung depan, ada hiasan karakter Happy Asmara yang terbuat dari fondant. 

"Fansbasenya Happy Asmara itu minta dibuatkan tumpeng dan kue tart untuk Happy Asmara. Jadi pesanan itu asli dari fansnya dari Malang yang dipesankan melalui Bu Puji kemudian dikasihkan ke kami DT Tata Boga," jelasnya, Rabu, 13 Agustus 2025. 

Sementara tumpeng, tak kalah cantik dengan hiasan warna-warni bunga dan aneka lauk yang lezat. Arifa menyebut, ada tempe orek, mie goreng, sambal goreng ati ampela, udang crispy, perkedel, dan sebagainya yang tertata rapi di samping tumpeng empat tingkat itu. 

Mereka membuat pesanan spesial itu hanya setengah hari, dari pagi sampai selepas ashar, kemudian bergegas mengantarkan pesanan langsung ke lokasi di mana Happy Asmara dan suaminya, Gilga Sahid, berada.

"Kami mengantarkan langsung ke lokasi. Awalnya di hotel Grand Mercure Malang Mirama ada acara privatnya Gilga, terus pindah ke Atria Hotel Malang karena Happy Asmara menginap di sana," katanya mengingat momen bahagia itu. 

Setelah mendapat kabar bahwa sang idola menginap di hotel tersebut, tim DT tata boga didampingi trainer Puji Astuti segera menuju lokasi menggunakan taxi online. Sesampainya di hotel, mereka nyaris tidak bisa bertemu penyanyi dan penulis lagu asal Kediri tersebut karena melihat kondisinya yang tidak enak badan. Setelah menunggu cukup lama, sang idola pun akhirnya menyambut kedatangan mereka di lobby hotel.

"Nggak nyangka sebenarnya, ternyata bisa ketemu artis cuma modal bikinin tumpeng sama kue," ungkapnya bangga.

Siswi kelas XII, yang sekarang sudah menjadi alumni, itu menuturkan, Happy Asmara merasa senang dengan kejutan yang diberikan mereka. Terlebih saat disuguhkan tumpeng dan kue tart yang mirip dengan dirinya. 

"Dia tahu kalau itu buatan kami. Katanya, wah kok bisa mirip gini bagus banget kok bisa mirip aku ya," tambah Arifa menirukan pujian dari sang idola.

Ini adalah pengalaman pertama dirinya menerima pesanan untuk penyanyi ternama, termasuk membuat kue tart dengan karakter orang dan tumpeng. Awalnya, mereka sempat mengalami kesulitan saat membuat karakter tersebut, karena harus mirip dengan objek. Tetapi, berkat arahan dan bimbingan dari trainer, Puji Astuti, mereka mampu menyelesaikannya dengan baik. 

"Bu Puji itu ngajarin kami macam-macam, nggak hanya pastry bakery. Kami diberi ilmu banyak macemnya, masak tumpeng, menghias kue semua diajari Bu Puji," ujarnya. (*)

Rabu, 13 Agustus 2025

Totalitas Siswa Double Track SMAN 1 Tumpang Kabupaten Malang, Rela Begadang Demi Pesanan

 Totalitas Siswa Double Track SMAN 1 Tumpang Kabupaten Malang, Rela Begadang Demi Pesanan

Totalitas tanpa batas itulah yang ditunjukkan siswa-siswi SMAN 1 Tumpang Kabupaten Malang ketika menjalani program Double Track. Mereka yang tergabung dalam keterampilan tata boga pastry & bakery sampai rela begadang untuk menyelesaikan ratusan pesanan pada acara Halal bi Halal SMAN 1 Tumpang, April lalu.

Heni Carissa Putri, salah satu siswi yang ikut bermalam di rumah Puji Astuti, trainer tata boga di SMAN 1 Tumpang. Dia beserta ketujuh orang temannya membagi shift untuk menyelesaikan 200 pesanan Dietary Potato Bread dari bapak ibu guru SMAN 1 Tumpang. Shift pertama, katanya, bekerja mulai pukul 07.00-22.00 WIB, kemudian shift selanjutnya pukul 22.00-05.00 WIB. Mereka membagi waktu dan tugas agar pekerjaan selesai dengan baik serta tepat waktu. 

"Ada yang nggak tidur, ada yang tidur dulu baru bangun jam 05.00 pagi, terus gantian sama yang tidak tidur tadi," tutur Carissa, sapaan akrabnya.

Siswi asal Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang ini mendapat bagian shift dua. Ia harus bergantian dengan temannya menyelesaikan pesanan roti dari malam sampai pagi buta. Meski begitu, ia memilih terjaga seharian untuk membantu teman-temannya mengerjakan pesanan.

"Nggak begitu capek. Karena seru banget kami sambil bercanda mengerjakannya jadi tidak kerasa kalau sudah pagi. Teman-teman juga semangat mengerjakannya," ungkap siswi kelas XI ini. 

Sebelum malam panjang itu, mereka sudah membagi jobdesk. Ada yang menimbang bahan untuk diuleni, mixer adonan, membentuk adonan untuk dimasukkan dalam loyang, mengoven sampai proses packing. Semua dikerjakan bersama-sama dan saling bahu membahu menyelesaikan pesanan. 

Carissa mendapat bagian mixer adonan. Tangan terampilnya mampu memixer adonan roti tawar menjadi empat loyang sekaligus. Sedari awal dia memang suka membuat roti dan pernah berjualan brownis kukus bersama sang ibu. 

Selain itu, dia banyak belajar dari budenya membuat aneka macam kue, seperti bolu kukus, brownies kukus, cookies, bolu pandan, dan sebagainya. Maka tak heran, gadis 16 tahun ini cukup mahir mengolah adonan hingga jadi kue yang lezat. 

"Baru kemarin kami dapat pesenan lagi 50 kotak untuk workshop bapak ibu guru. Risol sama bolu gulung abon. Itu mengerjakannya malam juga," bebernya.

Carissa dan tim seringkali begadang  saat kebanjiran pesanan kue. Kali ini, dia menginap lagi di rumah Puji, trainer sekaligus Owner Dapoer Mae yang sudah berpengalaman puluhan tahun di bidang pastry & bakery. Mereka tetap semangat mengerjakan sampai pukul 20.00 WIB dan melanjutkannya selepas subuh, yakni 04.00 WIB. 

"Rumah kami jauh-jauh, makanya sama Ibu Puji disarankan menginap biar tidak siang-siang mengerjakannya," terang Carissa.

Di matanya, belajar membuat kue adalah hal menyenangkan. Dengan bimbingan trainer berpengalaman, dia bisa mencoba berbagai resep kue yang bahkan tidak pernah ia tahu sebelumnya. Tak memungkiri, Carissa pernah merasa kesulitan dan gagal saat mempraktikkan resep, contohnya pastry buah karena proses pembuatannya cukup memakan waktu.

Dia juga sempat gagal pada percobaan awal membuat Dietary Potato Bread. Saat itu roti tampak kempes usai keluar dari oven. Ia dan teman-teman segera mendapat arahan dari Ibu Puji dan diberi tahu sebab roti kempes karena kurang lama saat proses mengoven. 

"Ibu Puji cara mengajarnya sangat mudah dipahami, tidak belibet saat mempraktikkan. Jadi kami gampang memahami arahannya," ujar Carissa.

Tak hanya Carissa, pengalaman serupa dialami Ketua DT Tata Boga SMAN 1 Tumpang, Kevia. Pemilik nama lengkap Kevia Anandita Azka Putri ini mengatakan, pesanan kue biasanya mereka kerjakan sore hari setelah pulang sekolah. Tak jarang, mereka harus menginap untuk menyelesaikan pesanan dan menjaga kualitas roti. 

"Teman-teman biasanya memilih menginap karena kami mengerjakan sampai malam," imbuhnya. 

Tim tata boga DT, kata Kevia, tidak keberatan harus menyelesaikan pesanan sampai malam, bahkan harus begadang. Mereka sangat antusias dan senang mengerjakan setiap pesanan yang ada. Terlebih proses pengerjaannya sudah terstruktur sesuai tugas masing-masing. 

Sama seperti Carissa, Kevia sempat mengalami kesulitan saat pertama kali membuat Dietary Potato Bread, produk unggulan sekolahnya itu. Ia harus beradaptasi dengan tekstur, takaran air, dan pengadukan adonan sampai benar-benar kalis itu seperti apa. 

"Yang paling tricky (sulit) itu pada saat proses oven. Biasanya atasnya sudah gosong tapi bawahnya masih putih, kalau di oven lagi takutnya malah gosong jadi caranya oven atas dimatikan, bawahnya ditambah suhunya," beber Kevia. 

Berkat kegigihan mereka ini, SMAN 1 Tumpang berhasil memproduksi berbagai macam kue yang tak hanya lezat tapi juga bernilai jual. Ada soes buah, eclairs coklat, pizza, pastry buah, pastry ayam kari, pastry selai, ⁠cum cum, ⁠croissant, ⁠roti tawar kentang, ⁠choux au craquelin (soes jepang), ⁠roll gulung abon, dan ⁠roti bluder yang dibanderol mulai Rp10.000-25.000 per pcs. (*)

Selasa, 12 Agustus 2025

Catatan Media 1

 









Tata Boga Dual Track SMAN 1 Kongbeng Ramaikan Festival Ufah 2025, Jual Es Segar hingga Pentol Sehat

Tata Boga Dual Track SMAN 1 Kongbeng Ramaikan Festival Ufah 2025, Jual Es Segar hingga Pentol Sehat


Dual Track SMAN 1 Kongbeng menyuguhkan beragam jajanan di Festival Ufah 2025, festival budaya masyarakat Dayak Kayan yang digelar untuk memperingati HUT ke-54 Desa Miau Baru sekaligus HUT ke-80 Republik Indonesia, pada 9–18 Agustus 2025.

Di stand bertuliskan Bazar Produk Dual Track SMAN 1 Kongbeng, setiap Kelompok Usaha Siswa (KUS) bergantian menjual produk unggulan kepada pengunjung. Trainer tata boga SMAN 1 Kongbeng, Verawati Balan, menyebut jajanan yang ditawarkan meliputi es degan, es cincau, es timun serut, salad buah, es campur, es alpukat, pisang krispi, risol mayo, hingga pentol-pentolan sehat dengan komposisi daging sapi lebih banyak dari tepung.

Menu yang paling diminati adalah es degan dan es timun serut, yang segar diminum di tengah cuaca panas festival. “Hari pertama buka stand, tata boga meraih Rp1.771.000, sementara multimedia sekitar Rp800 ribu. Totalnya lebih dari Rp2 juta,” kata Vera, Senin, 10 Agustus 2025.

Selain tata boga, keterampilan multimedia menjual kaos sablon khas Festival Ufah 2025, pin, mug custom, dan gantungan kunci. Adapun keterampilan tata rias menghadirkan buket bunga yang menarik perhatian pengunjung.

Fasilitator Dual Track, Nurhasanah, mengungkapkan antusiasme para siswa sangat tinggi. Sejak awal, mereka bersemangat mendaftarkan tim sebagai peserta bazar, mengatur jadwal berjaga pada pukul 15.00–22.00 WITA, hingga melayani pembeli. 

“Pengunjung stand ramai. Masyarakat ramai datang lihat stand SMA karena di sini udah dikenal kalau anak-anak SMA ada praktik pemasaran. Jadi udah dicari, stand SMA ada dimana?,” ungkapnya. 

Ke depan, SMAN 1 Kongbeng akan terus mengembangkan keterampilan pemasaran peserta didik melalui cabang DT Mart di lingkungan sekolah, dengan jadwal pemasaran rutin setiap hari Rabu. Pengembangan produk juga terus dilakukan, seperti Roti O dan nastar cempedak dari tata boga, buket bunga dari tata rias, dan sablon kaos custom dari multimedia. (*)

Bagikan Resep Anti Gagal, Puji Astuti Dorong Kemandirian Siswa Lewat Tata Boga

 Bagikan Resep Anti Gagal, Puji Astuti Dorong Kemandirian Siswa Lewat Tata Boga


"Saya suka membagikan resep itu supaya saya punya manfaat untuk semua. Itu tidak resep sembarangan, sudah layak jual dan pasti berhasil karena jualan saya sendiri," ujar Puji Astuti saat diwawancarai pada Senin, 11 Agustus 2025.

Menjalani tugas sebagai trainer tata boga di program Double Track (DT) SMAN 1 Tumpang, Kabupaten Malang, membuat Puji, sapaan akrabnya, tergerak untuk berbagi pengalaman dan ilmu. 

Tidak hanya kepada siswa, tetapi juga kepada trainer sekolah lain yang tergabung dalam grup program bentukan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur ini. 

Dorongan itu muncul dari kegelisahannya melihat banyak rekan trainer kesulitan mempraktikkan resep yang mereka dapat saat pelatihan. Menurutnya, banyak yang merasa kebingungan saat praktik, bahkan kerap gagal saat mencoba berbagai resep pastry.

"Ketika kami praktik di ToT kemarin, itu banyak yang gagal, banyak yang salah. Jadi pikiran saya, daripada coba-coba resep di Google dan lain sebagainya, yang saya kasih itu sudah layak jual. Itu resep jualan saya," kata Puji.

Berbekal 25 tahun pengalaman di bidang kuliner, perempuan asal Surabaya ini lihai membuat berbagai jenis makanan, terutama pastry dan bakery. Sejak awal, ia memang memiliki hobi memasak dan berbisnis di bidang F&B. 

Puji juga pernah bercita-cita masuk jurusan tata boga, tetapi takdir membawanya ke Jurusan Pendidikan Sejarah peminatan Sosiologi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang (IKIP Malang), yang kini menjadi Universitas Negeri Malang (UM).

Berangkat dari kecintaannya pada dunia kuliner itu, tahun 2000 lalu dirinya mendirikan usaha Dapoer Mae yang menerima pesanan aneka kue, nasi kotak, dan tumpeng.

 "Saya sukanya di kue sebenarnya, tapi orang-orang suka pesan nasi kotak dan tumpeng, saya nggak mungkin menolak," ucapnya.

Kemampuannya di dunia masak-memasak mengantarkan Dapoer Mae tidak hanya menerima pesanan, tetapi juga kursus membuat kue dan masakan lain. Banyak orang tertarik belajar kepadanya, bahkan ia sempat diundang menjadi trainer tata boga oleh Dinas Perikanan Kabupaten Malang, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, serta Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.

"Saat itu saya ditunjuk Kementerian Perindustrian untuk memberi pelatihan UMKM se-Kabupaten Malang. Kemarin juga Dinas Ketahanan Pangan Kota Batu minta untuk mengajari bagaimana mengolah hasil budidaya ikan tawar. Jadi kalau ada yang bisa saya bantu, pasti saya bantu," ungkap Puji.

Tidak berhenti pada makanan, guru mata pelajaran Sosiologi SMAN 1 Tumpang ini juga gemar membuat kerajinan tangan dan membuka pelatihan bagi siapa saja yang berminat.

Puji juga aktif mendorong siswa-siswi Double Track agar mandiri melalui tata boga. Oleh karena itu, ia suka membagikan berbagai resep kepada para trainer untuk diajarkan kembali kepada peserta didik di sekolah masing-masing.

Resep tersebut ia sesuaikan dengan kebutuhan masing masing-masing dan sudah tentu layak jual sehingga bisa membantu mereka memasarkan produk sesuai permintaan pasar.

"Step by step saya terangkan detailnya dan resepnya itu supaya bisa diterapkan di manapun teman-teman DT berada," ujarnya.

Dia menyadari, tidak semua bahan bisa didapatkan dengan mudah di setiap daerah. Karena itulah Puji sering membagikan resep anti gagal miliknya dengan menyesuaikan ketersediaan bahan di daerah masing-masing. Ini sebagai bentuk komitmennya kepada peserta didik agar mereka bisa mempraktikkan apa yang sudah diajarkan trainer.

"Pokoknya semua untuk anak-anak. Mereka harus bisa di manapun berada. Nanti kalau ada trainer yang butuh resep, saya kasih, tipsnya, tidak ada yang saya sembunyikan. Yang penting Maju Bersama Hebat Semua," tegasnya. 

Komitmennya menjadikan peserta didik mandiri terus tertanam. Sejak awal bergabung program Double Track, tepatnya tahun lalu, dia membantu para siswa memproduksi aneka pastry menggunakan alat-alat pribadi miliknya. Ini karena sebagai pendatang baru, SMAN 1 Tumpang belum memiliki alat-alat lengkap yang membantu proses produksi. 

"Belum ada alat bukan berarti kami tidak bisa bergerak. Sementara, pinjam di dapur saya, silakan pakai silakan gunakan, yang penting bisa. Sekarang sudah dapat alat, Alhamdulillah. Ada oven besar, mixer besar, proofing," kata Puji. 

Berkat dedikasinya ini, di tahun pertama bergabung, SMAN 1 Tumpang menyabet penghargaan Siswa Terbaik ke-1 Topik Pengolahan Pastry Bakery di Millenial Entrepeneur Awards 2024 (MEA) dengan produk unggulan Dietary Potato Bread, roti diet berbahan dasar kentang yang lezat.

Kini, SMAN 1 Tumpang telah memiliki banyak produk olahan yang menjadi andalan. Deretan kue tersebut antara lain soes buah, eclairs coklat, pizza, pastry buah, pastry ayam kari, pastry selai, cum cum, croissant, roti tawar kentang, choux au craquelin (soes Jepang), roll gulung abon, dan roti bluder.

Produk-produk ini tidak hanya menjadi media praktik siswa, tetapi juga mulai dikenal masyarakat sebagai hasil karya berkualitas yang layak jual.

Terakhir, Puji berharap program ini dimanfaatkan sebaik-baiknya supaya bisa melahirkan anak-anak yang mandiri dan berprestasi. "Target kita semuanya bisa sama-sama Maju Bersama Hebat Semua itu benar-benar terwujud nyata," serunya. (*)

Senin, 11 Agustus 2025

Cerita Devi Purnayanti SMAN 1 Sangatta Selatan Asah Skill hingga Cuan di Dual Track

 Cerita Devi Purnayanti SMAN 1 Sangatta Selatan Asah Skill hingga Cuan di Dual Track



Devi Purnayanti, satu dari sekian siswa SMAN 1 Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur yang mengikuti program Dual Track keterampilan tata boga. 

Berawal dari ketertarikannya terhadap bidang kuliner dan tata boga, gadis 16 ini mendaftarkan diri mengikuti program hasil kerja sama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu. Ia melihat, di program ini memberikan fasilitas lengkap, baik berupa alat-alat memasak maupun pelatihan. 

"Saya berpikir bisa berkembang ikut ini, karena peralatannya lengkap. Dari sini saya ikut tata boga," ungkap Devi saat diwawancara, Minggu, 10 Agustus 2025. 

Tidak hanya soal alat, menurutnya program ini memberikan pelatihan lengkap, mulai dari pembuatan produk, pengemasan dan penyajian menarik, serta bagaimana mengembangkan usaha kuliner.  

Selama mengikuti program, siswi kelas XI itu sangat menyukai proses pembuatan brownis dan amplang. Pasalnya, brownis banyak diburu konsumen dan cepat laku. Di samping itu, brownis memiliki tampilan cantik dan menggiurkan. 

"Kalau amplang emang sekolah punya branding, ada amplang ceria dan amplang pelangi. Jadi saya suka buat amplang karena produksinya nggak terlalu susah untuk kami yang masih sekolah," ungkapnya. 

Devi dikenal jago membuat amplang,  jajanan khas Kalimantan Timur berbahan dasar ikan itu. Dia mengaku, amplang memiliki sisi menarik yang bisa dikreasikan dengan warna-warna lucu. 

"Awalnya cuma bikin amplang ceria, bentuknya sama kaya amplang-amplang lain. Tapi di sini saya variasi dengan warna-warna yang bikin saya suka, karena lucu," tutur Devi. 

Ia bercerita, sebelum mengikuti program ini sudah mahir membuat beberapa jenis jajanan. Setelah mengikuti Dual Track, dia jadi lebih mengetahui bagaimana makanan tersebut hasilnya sempurna, bagaimana cara mengemasnya sampai proses mengelola usaha.

"Dulu coba-coba untuk diri sendiri, sekarang sudah tahu cara menjualnya," kata gadis asal Kutai Timur ini. 

Dengan tegas, dia juga mengatakan bahwa dari awal sangat menyukai proses menjual produk. Dia tidak merasa malu atau ragu untuk menjajakan dagangannya pada teman-teman sekolah dan lingkungan sekitar. Bahkan, dia semangat apabila ada bazar dan sesekali menjual sendiri produk buatannya. 

"Sama sekali saya nggak malu atau gimana, malah saya semangat nawarin ke adik kelas atau kakak kelas. Karena memang suka," ucapnya. 

Dari situ, dia bisa menambah uang saku sekitar Rp50.000 per hari untuk penjualan 15 pcs risol atau lumpia. Jumlah ini bergantung pada jumlah dan jenis jajanan yang dijual. 

"Saya berterima kasih dengan adanya Dual Track karena memberikan pengembangan yang baik untuk diri sendiri dengan cara mengembangkan keterampilan usaha dan skill. Orang tua saya juga senang sekali ketika saya ikut Dual Track, karena saya sudah punya jiwa usaha, yang mungkin bermanfaat bagi ke depannya," pungkas gadis yang bercita-cita sebagai psikolog itu.

Bazar Dual Track SMAN 1 Kongbeng Kabupaten Kutai Timur Ramaikan Festival Budaya Ufah

 Bazar Dual Track SMAN 1 Kongbeng Kabupaten Kutai Timur Ramaikan Festival Budaya Ufah



Dual Track SMAN 1 Kongbeng Kabupaten Kutai Timur turut memeriahkan Festival Budaya Ufah. Festival adat ini berlangsung dari Sabtu, 9 - 18 Agustus 2025. 

Di festival ini, para siswa yang tergabung dalam program Dual Track keterampilan tata boga, tata rias, dan multimedia menawarkan produk-produk unggulannya. Seperti aneka makanan dan minuman, pernak-pernik aksesoris khas Festival Ufah sampai buket bunga.

Trainer keterampilan multimedia, Sahir Laupe, mengatakan bahwa pihaknya mengerahkan dua Kelompok Usaha Siswa (KUS) dari total 5 KUS untuk menjaga stand setiap hari selama festival berlangsung. KUS tersebut saling bergantian menawarkan produk-produk unggulan Dual Track mulai sore hingga malam hari. 

"Kami bagi per KUS, jadi setiap hari yang jaga stan 2 KUS. Dengan KUS berbeda-beda setiap hari kebetulan multimedia ada 5 KUS. Pembukaan ini semua KUS saya kerahkan, mulai besok sudah terbagi-bagi, hanya pembukaan dan penutupan semua berkontribusi," jelas Sahir, Sabtu, 9 Agustus 2025. 

Bersama dengan UMKM setempat, mereka menjajakan produk unggulannya. Ada pin, mug custom, kaos sablon, dan gantungan kunci. Para siswa, ungkapnya, sangat antusias menawarkan berbagai produk dan memperlihatkan keahlian mereka pada pengunjung di Festival Ufah.

Karena itu, Sahir sengaja tidak menawarkan kaos sablon siap jadi pada pengunjung yang datang. Tetapi membiarkan mereka melihat bagaimana proses produksi kaos sablon yang dilakukan oleh para siswa.

"Pengunjung kami sediakan desainnya, nanti kami buat langsung di tempat. Pengunjung memilih sendiri, siswa kami langsung action di tempat disaksikan masyarakat setempat," terangnya.

Sementara mug custom, siswa sudah menyediakan sebagian produk jadi di acara pembukaan. Setelah itu, pengunjung bisa request sesuai permintaan. Untuk harga kaos sablon, ia menyebut, harga yang dibanderol Rp120.000 per pcs, mug custom Rp50.000, dan pin sekitar Rp5.000-10.000. 

"Pengunjung itu banyak yang minta baju custom ada tulisan Festival Ufah dengan ukiran dan bahasa Dayak Kayan. Mereka tinggal menunjuk yang mana karena modelnya sudah kami print sebelumnya Mereka seneng apalagi custom ada foto mereka," ujarnya

Sehari berjualan di Festival Ufah, keterampilan multimedia sudah mengantongi omzet Rp850.000 dari kaos dan mug. Ke depannya, Sahir mengatakan bahwa selama festival ini berlangsung ia berharap ada 50 baju dan 3 lusin mug terjual.

"Puncak projek kami nanti ada di harlah ulang tahun sekolah, awal September besok. Multimedia nanti mencetak baju untuk alumni dan siswa sekitar 300 pcs. Omzet kami targetkan Rp30 jutaan bulan depan," pungkas guru Prakarya SMAN 1 Kongbeng itu.

Septania Lula Lahang, siswi kelas XI SMAN 1 Kongbeng merasa senang ikut bertugas menjaga stand. Dia membeberkan banyak pengunjung yang datang karena penasaran dengan karya dan tampilan stand SMAN 1 Kongbeng yang unik 

"Stand DT cukup rame apalagi di jam-jam sore pas suasananya lagi ramai. Aku senang banget bisa ikut jaga, bisa ngobrol sama banyak orang yang mampir dan kerja bareng tim. Suasananya seru dan nggak kerasa capeknya," ungkap Lula, gadis 16 tahun itu. 

Sementara itu, Fasilitator Dual Track SMAN 1 Kongbeng, Nurhasanah menambahkan, antusiasme para siswa dan trainer menyambut Festival Ufah luar biasa. Sejak awal pembukaan, mereka bergegas mendaftarkan diri dan berhasil mendapatkan satu stand dari panitia. Dan, berjualan secara bergantian setiap KUS mulai pukul 09.00-22.00 WITA di hari pertama, dan 15.00 - 22.00 WITA hari selanjutnya. 

"Tapi dengan inisiatif sendiri kami mengajukan untuk pasang tenda sendiri sehingga kami punya 2 tenda stand bazar dalam acara ini," imbuh Shana. 

Dari sini, Dual Track SMAN 1 Kongbeng berhasil meraup total omzet Rp2.621.000 di hari pertama jualan. Bahkan, Sekretaris Badan Pengurus Jemaat GKII Miau Baru, Apolos Balang, sempat mengunjungi stand DT dan membeli produk dagangannya. Ia membeli 3 mug custom dan 1 kaos sablon khas Festival Ufah. 

"Ini bagus sekali, kreativitas yang perlu ditingkatkan. Saya pesan 1 (kaos) karya anak-anak kita di SMA," ungkap Apolos dalam sebuah potongan video dokumentasi SMAN 1 Kongbeng. (*)

Minggu, 10 Agustus 2025

Siap Jadi Oleh-Oleh Khas IKN, Produk Dual Track SMAN 1 Sangatta Selatan Lengkapi Sertifikat Halal

Siap Jadi Oleh-Oleh Khas IKN, Produk Dual Track SMAN 1 Sangatta Selatan Lengkapi Sertifikat Halal



Produk Dual Track SMAN 1 Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur siap menjadi oleh-oleh khas IKN dan memperluas jangkauan pasar, khususnya wilayah Kalimantan Timur, dengan sertifikasi halal. 

Ini disampaikan Kepala SMAN 1 Sangatta Selatan, Rubito, yang mengatakan bahwa pihaknya tengah mengajukan produk tersertifikasi halal pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop) Provinsi Kalimantan Timur. 

"Kami merencanakan produk tersertifikasi halal yang siap dipasarkan secara luas di wilayah Kaltim dan menjadi oleh-oleh khas IKN," jelas Rubito, Sabtu, 9 Agustus 2025. 

Proses pengajuan ini, tambahnya, melalui system atau aplikasi dengan pendampingan tim yang direkomendasikan oleh PT Kaltim Prima Coal sebagai perusahaan mitra sekolah. 

Ia menyebut, ada beberapa produk dalam tahap pengajuan sertifikasi halal. Yakni, ice cream baday, pangsit baday, stick baday, brownies, telur gabus, kripik singkong, banana chips chocolate, amplang ceria, dan amplang pelangi. Produk-produk tersebut hasil karya siswa-siswi yang tergabung dalam program SMA Dual Track.

Sementara itu, Trainer Tata Boga program Dual Track, Halimatussyakdiyah menambahkan, pihaknya juga tengah mencari informasi terkait pengajuan PIRT pada produk mereka. Upaya ini tak lain agar produk lebih legal dan memenuhi syarat edar di masyarakat. 

"Kemarin kami sudah menanyakan proses pengajuannya, kemungkinan akan mengajukan PIRT," kata guru ekonomi SMAN 1 Sangatta Selatan itu.

Ini adalah tahun kedua SMAN 1 Sangatta Selatan mengikuti Dual Track, program yang dibentuk oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk mengurangi angka pengangguran di tingkat SMA. 

Diyah menyebut, ada 15 Kelompok Usaha Siswa (KUS) yang terdiri dari 75 siswa. Mereka  membuat berbagai produk unggulan yang berkualitas di pasaran, seperti  bolu baday, pangsit baday, es lumut, es kopi, brownies, snack box, nasi box, dan lain sebagainya. (*)

Pelajari Proses Percetakan, DT SMAN 1 Bululawang Malang Kunjungi Pabrik Kertas AMIGO

 Pelajari Proses Percetakan, DT SMAN 1 Bululawang Malang Kunjungi Pabrik Kertas AMIGO Sebanyak enam siswa yang tergabung dalam DT desain gra...