Sabtu, 23 Agustus 2025

Banjir Orderan! DT SMAN 1 Parang Magetan Terima Pesanan 530 Snack Box di Acara Parenting

 Banjir Orderan! DT SMAN 1 Parang Magetan Terima Pesanan 530 Snack Box di Acara Parenting


Program Double Track (DT) Tata Boga SMAN 1 Parang Magetan kebanjiran orderan sebanyak 530 snack box di acara parenting, Jumat, 22 Agustus 2025

Acara parenting yang menjadi agenda rutin sekolah ini dihadiri wali murid dan siswa. Untuk konsumsi, panitia mempercayakan pengadaan snack box Dapur Boga SMAPA kepada siswa keterampilan tata boga.

Trainer tata boga SMAN 1 Parang Magetan, Eka Supriyatin menyebut isi snack box kali ini ada roti boy dan roti sosis. Pesanan dalam jumlah besar tersebut dikerjakan secara kolaboratif dengan dunia usaha dan dunia industri (Dudi). Para siswa menangani produksi roti boy, sedangkan pembuatan roti sosis dilakukan dunia usaha dan dunia industri (Dudi).

"Biasanya kalau ada pesanan dalam jumlah besar, kami bekerja sama dengan Dudi. Kalau jumlah kecil misalnya 100-200 kami kerjakan sendiri," terang Eka.

Roti boy ini menjadi salah satu produk andalan SMAN 1 Parang Magetan. Ia mengatakan, roti boy buatan peserta didiknya ini pernah masuk dalam nominasi Millenial Entrepeneur Awards sekitar tahun 2022. Mereka membuat roti ini karena pada saat itu di wilayah Parang dan sekitarnya masih jarang yang menjual produk serupa. Kesempatan itu dimanfaatkan untuk melatih siswa agar bisa menghadirkan olahan roti kekinian dengan harga lebih terjangkau.

“Pada saat itu roti boy di desa masih langka, nggak seperti di kota. Meskipun ala-ala dan bahannya ekonomis, tetapi rasanya sudah mengena di lidah warga sini. Akhirnya jadi iconnya kami," beber guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Parang Magetan ini.

Meski terinspirasi dari merk Roti Boy yang lebih dulu populer di Malaysia dan Indonesia, hasil olahan siswa SMAN 1 Parang Magetan ini mampu bersaing. Aroma kopi yang kuat, lapisan renyah di bagian atas, serta tekstur lembut di dalam roti menjadi keunggulan utama. Tidak heran, roti boy buatan siswa ini kerap ludes terjual saat ada event bazar di wilayah sekitar.

Tidak hanya roti boy, sejumlah produk lain hasil olahan siswa Tata Boga SMAN 1 Parang Magetan juga kerap diburu pembeli. Beberapa di antaranya adalah risol mayo, risol ayam pedas, cireng isi ayam, donat, hingga minuman segar andalan bernama Es Teh Semarang atau Es Tehnya SMA Parang.

Semua produk tersebut dijual dengan harga terjangkau, mulai dari Rp2.500 hingga Rp3.000. Meski murah, kualitas rasa tetap terjaga karena dibuat langsung oleh tangan-tangan terampil siswa yang telah mendapat pembekalan keterampilan tata boga.

“Kalau di desa seperti ini maksimal harganya Rp3.000 saja, bahannya kami sesuaikan dengan kualitas yang masih bisa diterima,” imbuh Eka.

Ia membeberkan, saat mengikuti event bazar peserta didiknya bisa mengantongi omzet hingga jutaan rupiah. Seperti event Jambore perayaan Hari Pramuka ke-64, pertengahan Agustus lalu, mereka bisa mendapatkan omzet Rp4 juta dalam dua hari berjualan. Begitu juga di momen Idul Fitri Mei-April lalu, omzet yang didapat tembus Rp12 juta. 

"Kami waktu itu terima pesanan dari sekolah. Ada produk Nastar, itu saja sudah Rp80 ribu sendiri dengan kualitas bagus," tambahnya. 

Tahun ini, ia menekankan semangat para siswa dalam memasarkan produk, termasuk menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP), packaging hingga time managemen saat bergelut di bidang bakery. 

"Antusiasme anak-anak luar biasa. Biasanya saat menyelesaikan pesanan mereka ngelembur sampai jam 12 malam, padahal sudah saya suruh pulang jam 7 malam. Mereka merasa 'eman' karena pesanan lagi ramai," ungkap Eka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pelajari Proses Percetakan, DT SMAN 1 Bululawang Malang Kunjungi Pabrik Kertas AMIGO

 Pelajari Proses Percetakan, DT SMAN 1 Bululawang Malang Kunjungi Pabrik Kertas AMIGO Sebanyak enam siswa yang tergabung dalam DT desain gra...