Selasa, 12 Agustus 2025

Bagikan Resep Anti Gagal, Puji Astuti Dorong Kemandirian Siswa Lewat Tata Boga

 Bagikan Resep Anti Gagal, Puji Astuti Dorong Kemandirian Siswa Lewat Tata Boga


"Saya suka membagikan resep itu supaya saya punya manfaat untuk semua. Itu tidak resep sembarangan, sudah layak jual dan pasti berhasil karena jualan saya sendiri," ujar Puji Astuti saat diwawancarai pada Senin, 11 Agustus 2025.

Menjalani tugas sebagai trainer tata boga di program Double Track (DT) SMAN 1 Tumpang, Kabupaten Malang, membuat Puji, sapaan akrabnya, tergerak untuk berbagi pengalaman dan ilmu. 

Tidak hanya kepada siswa, tetapi juga kepada trainer sekolah lain yang tergabung dalam grup program bentukan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur ini. 

Dorongan itu muncul dari kegelisahannya melihat banyak rekan trainer kesulitan mempraktikkan resep yang mereka dapat saat pelatihan. Menurutnya, banyak yang merasa kebingungan saat praktik, bahkan kerap gagal saat mencoba berbagai resep pastry.

"Ketika kami praktik di ToT kemarin, itu banyak yang gagal, banyak yang salah. Jadi pikiran saya, daripada coba-coba resep di Google dan lain sebagainya, yang saya kasih itu sudah layak jual. Itu resep jualan saya," kata Puji.

Berbekal 25 tahun pengalaman di bidang kuliner, perempuan asal Surabaya ini lihai membuat berbagai jenis makanan, terutama pastry dan bakery. Sejak awal, ia memang memiliki hobi memasak dan berbisnis di bidang F&B. 

Puji juga pernah bercita-cita masuk jurusan tata boga, tetapi takdir membawanya ke Jurusan Pendidikan Sejarah peminatan Sosiologi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang (IKIP Malang), yang kini menjadi Universitas Negeri Malang (UM).

Berangkat dari kecintaannya pada dunia kuliner itu, tahun 2000 lalu dirinya mendirikan usaha Dapoer Mae yang menerima pesanan aneka kue, nasi kotak, dan tumpeng.

 "Saya sukanya di kue sebenarnya, tapi orang-orang suka pesan nasi kotak dan tumpeng, saya nggak mungkin menolak," ucapnya.

Kemampuannya di dunia masak-memasak mengantarkan Dapoer Mae tidak hanya menerima pesanan, tetapi juga kursus membuat kue dan masakan lain. Banyak orang tertarik belajar kepadanya, bahkan ia sempat diundang menjadi trainer tata boga oleh Dinas Perikanan Kabupaten Malang, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, serta Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.

"Saat itu saya ditunjuk Kementerian Perindustrian untuk memberi pelatihan UMKM se-Kabupaten Malang. Kemarin juga Dinas Ketahanan Pangan Kota Batu minta untuk mengajari bagaimana mengolah hasil budidaya ikan tawar. Jadi kalau ada yang bisa saya bantu, pasti saya bantu," ungkap Puji.

Tidak berhenti pada makanan, guru mata pelajaran Sosiologi SMAN 1 Tumpang ini juga gemar membuat kerajinan tangan dan membuka pelatihan bagi siapa saja yang berminat.

Puji juga aktif mendorong siswa-siswi Double Track agar mandiri melalui tata boga. Oleh karena itu, ia suka membagikan berbagai resep kepada para trainer untuk diajarkan kembali kepada peserta didik di sekolah masing-masing.

Resep tersebut ia sesuaikan dengan kebutuhan masing masing-masing dan sudah tentu layak jual sehingga bisa membantu mereka memasarkan produk sesuai permintaan pasar.

"Step by step saya terangkan detailnya dan resepnya itu supaya bisa diterapkan di manapun teman-teman DT berada," ujarnya.

Dia menyadari, tidak semua bahan bisa didapatkan dengan mudah di setiap daerah. Karena itulah Puji sering membagikan resep anti gagal miliknya dengan menyesuaikan ketersediaan bahan di daerah masing-masing. Ini sebagai bentuk komitmennya kepada peserta didik agar mereka bisa mempraktikkan apa yang sudah diajarkan trainer.

"Pokoknya semua untuk anak-anak. Mereka harus bisa di manapun berada. Nanti kalau ada trainer yang butuh resep, saya kasih, tipsnya, tidak ada yang saya sembunyikan. Yang penting Maju Bersama Hebat Semua," tegasnya. 

Komitmennya menjadikan peserta didik mandiri terus tertanam. Sejak awal bergabung program Double Track, tepatnya tahun lalu, dia membantu para siswa memproduksi aneka pastry menggunakan alat-alat pribadi miliknya. Ini karena sebagai pendatang baru, SMAN 1 Tumpang belum memiliki alat-alat lengkap yang membantu proses produksi. 

"Belum ada alat bukan berarti kami tidak bisa bergerak. Sementara, pinjam di dapur saya, silakan pakai silakan gunakan, yang penting bisa. Sekarang sudah dapat alat, Alhamdulillah. Ada oven besar, mixer besar, proofing," kata Puji. 

Berkat dedikasinya ini, di tahun pertama bergabung, SMAN 1 Tumpang menyabet penghargaan Siswa Terbaik ke-1 Topik Pengolahan Pastry Bakery di Millenial Entrepeneur Awards 2024 (MEA) dengan produk unggulan Dietary Potato Bread, roti diet berbahan dasar kentang yang lezat.

Kini, SMAN 1 Tumpang telah memiliki banyak produk olahan yang menjadi andalan. Deretan kue tersebut antara lain soes buah, eclairs coklat, pizza, pastry buah, pastry ayam kari, pastry selai, cum cum, croissant, roti tawar kentang, choux au craquelin (soes Jepang), roll gulung abon, dan roti bluder.

Produk-produk ini tidak hanya menjadi media praktik siswa, tetapi juga mulai dikenal masyarakat sebagai hasil karya berkualitas yang layak jual.

Terakhir, Puji berharap program ini dimanfaatkan sebaik-baiknya supaya bisa melahirkan anak-anak yang mandiri dan berprestasi. "Target kita semuanya bisa sama-sama Maju Bersama Hebat Semua itu benar-benar terwujud nyata," serunya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pelajari Proses Percetakan, DT SMAN 1 Bululawang Malang Kunjungi Pabrik Kertas AMIGO

 Pelajari Proses Percetakan, DT SMAN 1 Bululawang Malang Kunjungi Pabrik Kertas AMIGO Sebanyak enam siswa yang tergabung dalam DT desain gra...