Dual Track Tata Boga SMAN 1 Sangatta Selatan Sukses Raup Puluhan Juta Lewat Produk Unggulan
Program Dual Track SMAN 1 Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur sukses meraup puluhan juta lewat produk-produk unggulan hasil tangan para siswa.
Mereka memproduksi berbagai macam makanan dan minuman, seperti stick baday, pangsit baday, bolu baday, nasi box, dimsum goreng, dan sebagainya. Dari penjualan itu, mereka bisa mengantongi omzet sekitar Rp50 juta hingga Juli kemarin.
"Omzet tahun ini dari Februari-Juli akhir sekitar 50-60 juta," beber Trainer Tata Boga SMAN 1 Sangatta Selatan, Halimatussyakdiyah, Sabtu, 9 Agustus 2025.
Diyah, sapaan akrabnya, mengatakan ini adalah tahun kedua SMAN 1 Sangatta Selatan mengikuti program Dual Track. Program kolaborasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Timur bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Tahun pertama, dia dan para siswa banyak membuat jajanan berbahan baku bawang dayak (baday) alias bawang tiwai. Bawang tiwai tersebut diolah menjadi jajanan lezat dengan rasa yang khas.
"Kami di sini juga menanam bawang dayak. Kami mengolahnya jadi berbagai macam makanan," terang Diyah.
Jajanan berbahan baku bawang dayak ini, katanya, termasuk kategori best seller. Terlebih diolah menjadi es krim bawang dayak.
Guru ekonomi SMAN 1 Sangatta Selatan ini mengungkap, banyak orang penasaran dengan rasa bawang dayak. Karena itulah olahan bawang dayak menjadi buruan.
"Mereka berpikir rasanya seperti bahan masakan, sekalinya tidak seperti itu," jelasnya.
Es krim baday misalnya, tetap memiliki rasa khas bawang dayak tetapi tidak terlalu pekat. Variannya pun beragam, ada es krim jahe, es krim bawang dayak jahe merah (baday jamer), dan 2 rasa baru yang masih dalam proses produksi.
Dari penjualan produk olahan bawang dayak ini, para siswa tata boga Dual Track SMAN 1 Sangatta Selatan bisa meraup Rp90 juta.
Sementara tahun ini, mereka menambah produk yang tak kalah unggul, yakni amplang, keripik pisang, keripik singkong, brownis, dan es kopi best seller. Produk tersebut ia pasarkan di lingkungan sekitar, media sosial, dan aktif mengikuti bazar-bazar.
"Kami juga ada jajanan tradisional kaya risoles dan snack box. Itu tergantung permintaan, kalau ada yang pesan kami buatkan," katanya.
Ia mengungkap bahwa para siswa diberikan bantuan alat dari program Dual Track. Alat-alat itu seperti 4 buah mesin kopi, 4 oven, kulkas, 60 kompor, mixer, pemotong roti, alat cetak mie, panci, dan lainnya. Bantuan ini sangat memudahkan mereka dalam memproduksi berbagai makanan maupun minuman.
"Respons anak-anak sangat baik, banyak yang memilih tata boga. Progresnya yang awalnya nggak bisa jadi bisa karena ada pelatihan. Yang awalnya malu-malu jadi nggak malu," beber Diyah.
Terlebih apabila ada bazar, para siswa dilatih untuk memasarkan langsung di lapangan oleh kepala sekolah dengan membagi jadwal pada setiap Kelompok Usaha Siswa (KUS).
Di samping itu, Fasilitator Dual Track, Dewi Meizun menambahkan bahwa SMAN 1 Sangatta Selatan memiliki empat keterampilan yang diajarkan pada para siswa. Ada multimedia, tata boga, tata busana, dan kecantikan.
Masing-masing keterampilan membuat produk unggulan. Kecantikan atau tata rias contohnya, membuat bedda lotong, lulur khas Bugis dan parfum.
"Alhamdulillah sudah kami pasarkan dan banyak pesanan. Kami juga membuka jasa make up," imbuhnya.
Ia membeberkan, meski di tahun pertama peralatan terbatas, tetapi semangat peserta didiknya tidak padam. Terlebih di tahun kedua ini SMAN 1 Sangatta Selatan mendapatkan banyak bantuan alat dari program Dual Track.
"Siswa yang sudah lulus Dual Track malah ingin ikut lagi. Kami fasilitasi mereka, yang ingin berlatih lagi kami jadikan asisten trainer bagi adik-adiknya," jelas guru matematika ini.
Melihat hal ini, Kepala SMAN 1 Sangatta Selatan, Rubito merasa bangga. Pasalnya, ini bisa jadi daya ungkit prestasi akademik dan non akademik peserta didiknya.
"DT sejalan dengan visi sekolah, yakni mewujudkan lulusan yang tangguh, literat, berkarakter, dan berjiwa entrepreneur. Harapannya bisa jadi media belajar murid kami untuk memiliki jiwa kemandirian terutama kewirausahaan, sehingga semakin bangga bersekolah di SMAN 1 Sangatta Selatan," tutupnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar