Monev Double Track 2025, Kadindik Jatim: Hasil Produk Pelatihan Berkualitas Signifikan dan Berdampak
Program SMA Double Track kembali menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) untuk memantau perkembangan sekolah penyelenggara , Selasa, 26 Agustus 2025.
Acara yang digelar di SMAN 1 Gondangwetan Kabupaten Pasuruan ini diikuti oleh delapan sekolah di wilayah Pasuruan-Probolinggo. Ada SMAN 1 Gondangwetan, SMAN 1 Tiris, SMAN 1 Paiton, SMAN 1 Sukapura, SMAN 1 Sumber, SMAN 1 Maron, SMAN 1 Krucil, dan SMAN 1 Tongas.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai menyebut, perkembangan program ini di berbagai wilayah cukup signifikan, termasuk Pasuruan-Probolinggo.
"Alhamdulillah di berbagai wilayah kita sudah melihat hasilnya cukup signifikan yang berdampak pada lingkungan pendidikan dan kesejahteraan guru serta murid yang mendukung program Double Track ini," ujar Aries saat sambutan.
Di acara ini, delapan sekolah penyelenggara tersebut memamerkan hasil produk unggulan saat rombongan Dinas Pendidikan Jatim dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengunjungi stan masing-masing. Mulai dari keterampilan tata boga, kecantikan, Teknik Kendaraan Ringan (TKR), dan desain grafis. Semua mendapatkan apresiasi atas berkembangnya keterampilan siswa selama mengikuti program Double Track.
Melihat progres ini, Aries berharap usaha yang dilakukan tidak berhenti di sini. Sebab banyak yang harus dilakukan untuk terus meningkatkan perkembangan program ini, terutama bagi sekolah-sekolah terpencil di Jawa Timur.
"Masih panjang waktu kita untuk mengembangkan program di berbagai sekolah, terutama di wilayah terpencil yang kita harapkan sama, yang belum mendapatkan program Double Track ini," ungkapnya.
Tahun ini, capaian delapan sekolah di wilayah Pasuruan-Probolinggo tersebut melebihi target yang ditetapkan. Dari target transaksi Rp207.248.000, mereka berhasil unggul di angka Rp216.166.500.
Tidak hanya itu, program ini berhasil berdampak pada kemandirian alumni di sekolah masing-masing. SMAN 1 Gondangwetan misalnya, terdapat 470 alumni yang sudah bekerja maupun berwirausaha, dengan rincian 230 alumni bekerja dan 165 membuka usaha.
Begitu pun, SMAN 1 Sukapura. Sekolah yang berlokasi di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo ini berhasil mencetak 300 alumni mandiri. Dari 300 orang tersebut, 210 di antaranya sudah bekerja dan 60 lainnya berwirausaha.
Ini tentu menjadi bukti bahwa program bentukan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur bersama ITS berdampak pada menurunnya angka pengangguran di Jawa Timur, khususnya lulusan SMA. (*)
https://kabar1news.com/monev-double-track-kadindik-jatim-hasil-signifikan-dan-berdampak/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar