Bazar Dual Track SMAN 1 Kongbeng Kabupaten Kutai Timur Ramaikan Festival Budaya Ufah
Dual Track SMAN 1 Kongbeng Kabupaten Kutai Timur turut memeriahkan Festival Budaya Ufah. Festival adat ini berlangsung dari Sabtu, 9 - 18 Agustus 2025.
Di festival ini, para siswa yang tergabung dalam program Dual Track keterampilan tata boga, tata rias, dan multimedia menawarkan produk-produk unggulannya. Seperti aneka makanan dan minuman, pernak-pernik aksesoris khas Festival Ufah sampai buket bunga.
Trainer keterampilan multimedia, Sahir Laupe, mengatakan bahwa pihaknya mengerahkan dua Kelompok Usaha Siswa (KUS) dari total 5 KUS untuk menjaga stand setiap hari selama festival berlangsung. KUS tersebut saling bergantian menawarkan produk-produk unggulan Dual Track mulai sore hingga malam hari.
"Kami bagi per KUS, jadi setiap hari yang jaga stan 2 KUS. Dengan KUS berbeda-beda setiap hari kebetulan multimedia ada 5 KUS. Pembukaan ini semua KUS saya kerahkan, mulai besok sudah terbagi-bagi, hanya pembukaan dan penutupan semua berkontribusi," jelas Sahir, Sabtu, 9 Agustus 2025.
Bersama dengan UMKM setempat, mereka menjajakan produk unggulannya. Ada pin, mug custom, kaos sablon, dan gantungan kunci. Para siswa, ungkapnya, sangat antusias menawarkan berbagai produk dan memperlihatkan keahlian mereka pada pengunjung di Festival Ufah.
Karena itu, Sahir sengaja tidak menawarkan kaos sablon siap jadi pada pengunjung yang datang. Tetapi membiarkan mereka melihat bagaimana proses produksi kaos sablon yang dilakukan oleh para siswa.
"Pengunjung kami sediakan desainnya, nanti kami buat langsung di tempat. Pengunjung memilih sendiri, siswa kami langsung action di tempat disaksikan masyarakat setempat," terangnya.
Sementara mug custom, siswa sudah menyediakan sebagian produk jadi di acara pembukaan. Setelah itu, pengunjung bisa request sesuai permintaan. Untuk harga kaos sablon, ia menyebut, harga yang dibanderol Rp120.000 per pcs, mug custom Rp50.000, dan pin sekitar Rp5.000-10.000.
"Pengunjung itu banyak yang minta baju custom ada tulisan Festival Ufah dengan ukiran dan bahasa Dayak Kayan. Mereka tinggal menunjuk yang mana karena modelnya sudah kami print sebelumnya Mereka seneng apalagi custom ada foto mereka," ujarnya
Sehari berjualan di Festival Ufah, keterampilan multimedia sudah mengantongi omzet Rp850.000 dari kaos dan mug. Ke depannya, Sahir mengatakan bahwa selama festival ini berlangsung ia berharap ada 50 baju dan 3 lusin mug terjual.
"Puncak projek kami nanti ada di harlah ulang tahun sekolah, awal September besok. Multimedia nanti mencetak baju untuk alumni dan siswa sekitar 300 pcs. Omzet kami targetkan Rp30 jutaan bulan depan," pungkas guru Prakarya SMAN 1 Kongbeng itu.
Septania Lula Lahang, siswi kelas XI SMAN 1 Kongbeng merasa senang ikut bertugas menjaga stand. Dia membeberkan banyak pengunjung yang datang karena penasaran dengan karya dan tampilan stand SMAN 1 Kongbeng yang unik
"Stand DT cukup rame apalagi di jam-jam sore pas suasananya lagi ramai. Aku senang banget bisa ikut jaga, bisa ngobrol sama banyak orang yang mampir dan kerja bareng tim. Suasananya seru dan nggak kerasa capeknya," ungkap Lula, gadis 16 tahun itu.
Sementara itu, Fasilitator Dual Track SMAN 1 Kongbeng, Nurhasanah menambahkan, antusiasme para siswa dan trainer menyambut Festival Ufah luar biasa. Sejak awal pembukaan, mereka bergegas mendaftarkan diri dan berhasil mendapatkan satu stand dari panitia. Dan, berjualan secara bergantian setiap KUS mulai pukul 09.00-22.00 WITA di hari pertama, dan 15.00 - 22.00 WITA hari selanjutnya.
"Tapi dengan inisiatif sendiri kami mengajukan untuk pasang tenda sendiri sehingga kami punya 2 tenda stand bazar dalam acara ini," imbuh Shana.
Dari sini, Dual Track SMAN 1 Kongbeng berhasil meraup total omzet Rp2.621.000 di hari pertama jualan. Bahkan, Sekretaris Badan Pengurus Jemaat GKII Miau Baru, Apolos Balang, sempat mengunjungi stand DT dan membeli produk dagangannya. Ia membeli 3 mug custom dan 1 kaos sablon khas Festival Ufah.
"Ini bagus sekali, kreativitas yang perlu ditingkatkan. Saya pesan 1 (kaos) karya anak-anak kita di SMA," ungkap Apolos dalam sebuah potongan video dokumentasi SMAN 1 Kongbeng. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar