Galeri Media
Jumat, 29 Agustus 2025
Raup Omzet Rp62 Juta, DT SMAN 1 Gondangwetan Jadi Pelopor Dawet Sayur
Raup Omzet Rp62 Juta, DT SMAN 1 Gondangwetan Jadi Pelopor Dawet Sayur
Program Double Track (DT) di SMAN 1 Gondangwetan Kabupaten Pasuruan membuktikan keberhasilannya dalam menggali potensi siswa. Melalui kreativitas dan keterampilan, tahun ini para siswa mampu mencatat omzet hingga Rp62 juta serta menciptakan inovasi unik berupa Es Dawet sehat terbuat dari sayur bernama Cen Ayu.
Tingginya omzet ini melampaui capaian sekolah penyelenggara di wilayah Kabupaten Pasuruan-Probolinggo lainnya. Total Rp62.523.000 tersebut merupakan gabungan dari realisasi penjualan sebesar Rp47.000.000 dan Rp15.523.000 yang diraih saat Festival Ramadan, Maret lalu.
Kepala SMAN 1 Gondangwetan, Wawan Pramunadi mengatakan bahwa prestasi ini tentu saja tidak lepas dari sinergi antara pihak sekolah dengan para siswa. Komunikasi erat yang terjalin antara guru dan siswa tersebut kerapkali memunculkan ide baru yang berhasil menciptakan produk-produk unggulan, salah satunya Dawet Cen Ayu.
“Kalau ada ide kami langsung eksekusi, seperti Dawet Cen Ayu yang menjadi pelopor es dawet dari sayur. Itu langsung kami support ditambah ada rasa empati pada alumni yang tidak bisa melanjutkan sekolah,” terang Wawan, Selasa, 26 Agustus 2025.
Dawet Cen Ayu telah diresmikan sebagai produk unggulan SMAN 1 Gondangwetan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai di acara Monitoring dan Evaluasi (Monev), Selasa 26 Agustus 2025.
Berbeda dengan minuman lainnya, Cen Ayu terbuat dari sayur-sayuran sebagai pewarna alami, seperti wortel untuk memberikan warna kuning, daun kelor untuk warna hijau, dan daun klaras untuk warna hitam. Dalam penyajiannya, Dawet Cen Ayu tidak menggunakan santan, melainkan krim sehingga lebih sehat.
Melalui dawet sehat ini, imbuh Wawan, pihaknya memberikan kesempatan kepada para alumni untuk berwirausaha dengan menjajakan produk menggunakan gerobak motor dari sekolah. Skema ini dirancang agar para alumni bisa benar-benar mandiri.
“Itu jadi mitra usaha bersama alumni, nanti mereka diberi usaha sampai gerobak itu jadi milik mereka sendiri,” ujarnya.
Selain meluncurkan dawet, SMAN 1 Gondangwetan menangkap peluang usaha lain dengan membuka coffe shop bernama Bromea. Usaha ini akan hadir sebagai respons terhadap wilayah sekitar sekolah yang menjadi rute perjalanan para wisatawan Bromo. Dia pun menggandeng seorang pengusaha kopi di Malang untuk melatih para siswa bagaimana cara meracik kopi.
“Kemarin saya pesan alatnya dan bahannya, minta untuk diajarkan kepada anak-anak. Alhamdulillah mereka bisa membuat bermacam-macam kopi, espresso, cappuccino. Ke depannya setelah Cen Ayu bisa saja Kopi Bromea ini dijual gerobakan,” beber Wawan.
Ini adalah tahun keenam SMAN 1 Gondangwetan mengikuti program Double Track. Menurutnya, pembelajaran dalam program ini sangat sejalan dengan visi dan misi SMAN 1 Gondangwetan yang ingin menjadi sekolah kewirausahaan.
Oleh karena itu, ia tak berhenti mendorong para siswa untuk berwirausaha dengan tetap melihat tantangan ke depan. Salah satunya perkembangan teknologi yang menuntut pengusaha beradaptasi cepat.
“Sekarang anak-anak tidak lagi memakai marketing manual, tapi digital. Lewat Instagram, podcast Alhamdulillah sudah disiapkan tempat dan alat-alatnya lengkap. Ini harus diajarkan karena persaingannya ketat,” tambah pria asal Malang ini.
Saat ini SMAN 1 Gondangwetan memiliki berbagai keterampilan yang siap mencetak wirausaha muda. Ada program regular Double Track bidang pastry bakery, fotografi, jurnalistik, dan tata rias pengantin hijab.
Di samping itu, pihaknya mengembangkan program mandiri di bidang barber shop, Teknik Kendaraan Ringan (TKR), dan Digital Skills bersama UNICEF. Dari situ, mereka berhasil meluluskan 470 alumni mandiri, di antaranya 230 bekerja dan 165 berwirausaha.
“Ke depannya kami akan mengubah mindset wirausaha siswa DT SMAN 1 Gondangwetan. Mereka diajari managerialnya, visionernya, mentalnya biar mereka tahu bahwa menjadi wirausaha itu jatuh bangun. Kami juga bekerja sama dengan pengusaha muda,” jelasnya. (*)
https://ketik.com/share/kadindik-jatim-launching-kemitraan-dt-sman-1-gondangwetan-dan-dawet-cen-ayu
Catat Omzet Rp300 Juta, Program SMA Double Track Makin Perkuat Potensi Lokal
Catat Omzet Rp300 Juta, Program SMA Double Track Makin Perkuat Potensi Lokal
Program SMA Double Track semakin melesat dengan capaian total transaksi penjualan produk dan jasa sebesar Rp310.220.000 hingga Juli 2025.
Angka ini melebihi target yang ditetapkan, yakni sebesar Rp220 juta dan didapatkan dari total akumulasi tujuh sekolah di wilayah Kabupaten Gresik-Lamongan.
Sekolah tersebut antara lain, SMAN 1 Balongpanggang, SMAN 1 Ngimbang, SMAN 1 Kedungpring, SMAN 1 Mantup, SMAN 1 Bluluk, SMAN 1 Wringinanom, SMAN 1 Kembangbahu.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai menekankan, capaian ini akan terus dikembangkan mengikuti potensi lokal di masing- masing daerah. Contohnya Kabupaten Lamongan yang memiliki potensi pada pengolahan hasil laut. Maka, arah pembelajaran program harus mengikuti potensi yang ada di daerah tersebut.
"Tentu kita harus linier, jangan jauh-jauh dari di mana lokasi Double Track itu berada supaya bisa mengangkat potensi lokal. Karena sudah ada bahan bakunya, tinggal bagaimana mengolahnya dan anak-anak bisa mengembangkannya," jelas Aries dalam acara Monitoring & Evaluasi (Monev) Double Track di SMAN 1 Ngimbang Kabupaten Lamongan, Kamis, 28 Agustus 2025.
Strategi ini, tambah Aries, juga sebagai upaya agar para siswa bisa mandiri di daerah masing-masing tanpa perlu keluar ke kota lain untuk mencari lapangan pekerjaan.
Ini dilakukan dengan cara terus mendorong keterampilan mereka sesuai kebutuhan industri yang ada.
"Di Gresik juga begitu, ada dunia industri. Kami berharap program ini linier dengan apa yang dibutuhkan di wilayah tersebut. Kalau ada industri berarti butuh digitalisasi, informasi, anak- anak kita dikembangkan di bidang itu supaya linier dibutuhkan industri," sebutnya.
Lebih jauh, Aries berharap dengan cara ini program Double Track bisa menyerap tenaga kerja bahkan membuka lapangan pekerjaan bagi lingkungan sekitar.
"Dengan itu mereka bisa merekrut teman-teman mereka supaya ikut bergabung di dalamnya," kata Aries.
Seperti yang dilakukan SMAN 1 Bluluk Kabupaten Lamongan, mereka memanfaatkan potensi lokal untuk diolah menjadi produk unggulan berbahan dasar jagung, seperti nasi jagung, cokelat jagung, dan aneka keripik.
"Kami terus mendorong ayo ini lagi panen jagung, mau dibikin apa enaknya? Mereka punya ide-ide untuk dibuat produk," ujar Yuni Ertina, Fasilitator Double Track SMAN 1 Bluluk menirukan seruan pada para siswa.
Pihaknya tidak berhenti memotivasi para siswa untuk meningkatkan kreativitas dengan melihat potensi di lingkungan sekitar.
"Paling tidak mereka harus bisa mengangkat apa yang ada di sekitar menjadi sesuatu yang berharga," tegas Yuni.
Dari semangat itu, SMAN 1 Bluluk berhasil meraup omzet hingga Rp55 juta hingga Juli 2025 dengan total alumni mandiri sebanyak 465 siswa. Dari jumlah tersebut, 33 siswa berhasil terserap tenaga kerja dan 35 orang mendirikan usaha. (*)
Selasa, 26 Agustus 2025
Monev Double Track 2025, Kadindik Jatim: Hasil Produk Pelatihan Berkualitas Signifikan dan Berdampak
Monev Double Track 2025, Kadindik Jatim: Hasil Produk Pelatihan Berkualitas Signifikan dan Berdampak
Program SMA Double Track kembali menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) untuk memantau perkembangan sekolah penyelenggara , Selasa, 26 Agustus 2025.
Acara yang digelar di SMAN 1 Gondangwetan Kabupaten Pasuruan ini diikuti oleh delapan sekolah di wilayah Pasuruan-Probolinggo. Ada SMAN 1 Gondangwetan, SMAN 1 Tiris, SMAN 1 Paiton, SMAN 1 Sukapura, SMAN 1 Sumber, SMAN 1 Maron, SMAN 1 Krucil, dan SMAN 1 Tongas.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai menyebut, perkembangan program ini di berbagai wilayah cukup signifikan, termasuk Pasuruan-Probolinggo.
"Alhamdulillah di berbagai wilayah kita sudah melihat hasilnya cukup signifikan yang berdampak pada lingkungan pendidikan dan kesejahteraan guru serta murid yang mendukung program Double Track ini," ujar Aries saat sambutan.
Di acara ini, delapan sekolah penyelenggara tersebut memamerkan hasil produk unggulan saat rombongan Dinas Pendidikan Jatim dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengunjungi stan masing-masing. Mulai dari keterampilan tata boga, kecantikan, Teknik Kendaraan Ringan (TKR), dan desain grafis. Semua mendapatkan apresiasi atas berkembangnya keterampilan siswa selama mengikuti program Double Track.
Melihat progres ini, Aries berharap usaha yang dilakukan tidak berhenti di sini. Sebab banyak yang harus dilakukan untuk terus meningkatkan perkembangan program ini, terutama bagi sekolah-sekolah terpencil di Jawa Timur.
"Masih panjang waktu kita untuk mengembangkan program di berbagai sekolah, terutama di wilayah terpencil yang kita harapkan sama, yang belum mendapatkan program Double Track ini," ungkapnya.
Tahun ini, capaian delapan sekolah di wilayah Pasuruan-Probolinggo tersebut melebihi target yang ditetapkan. Dari target transaksi Rp207.248.000, mereka berhasil unggul di angka Rp216.166.500.
Tidak hanya itu, program ini berhasil berdampak pada kemandirian alumni di sekolah masing-masing. SMAN 1 Gondangwetan misalnya, terdapat 470 alumni yang sudah bekerja maupun berwirausaha, dengan rincian 230 alumni bekerja dan 165 membuka usaha.
Begitu pun, SMAN 1 Sukapura. Sekolah yang berlokasi di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo ini berhasil mencetak 300 alumni mandiri. Dari 300 orang tersebut, 210 di antaranya sudah bekerja dan 60 lainnya berwirausaha.
Ini tentu menjadi bukti bahwa program bentukan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur bersama ITS berdampak pada menurunnya angka pengangguran di Jawa Timur, khususnya lulusan SMA. (*)
https://kabar1news.com/monev-double-track-kadindik-jatim-hasil-signifikan-dan-berdampak/
Senin, 25 Agustus 2025
Pelajari Proses Percetakan, DT SMAN 1 Bululawang Malang Kunjungi Pabrik Kertas AMIGO
Pelajari Proses Percetakan, DT SMAN 1 Bululawang Malang Kunjungi Pabrik Kertas AMIGO
Sebanyak enam siswa yang tergabung dalam DT desain grafis SMAN 1 Bululawang mengunjungi pabrik kertas AMIGO di Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Rabu, 13 Agustus 2025
Trainer DT desain grafis SMAN 1 Bululawang, Abdullah Siddiq mengungkapkan bahwa agenda ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik bagaimana proses percetakan lengkap dengan apa saja bahan baku yang digunakan.
Setelah mengantongi kerja sama dengan mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) tersebut, Siddiq mengajak siswanya melihat cara membuat kertas dan mengolahnya.
"Di tempat anak-anak tahu proses pertama kertas dibuat, bentuknya seperti apa. Mulai dari bubur kertas sampai dicetak lalu ada penjemuran pertama, pengeleman pakai kertas kuning setelah itu penjemuran kedua. Dilanjut proses pemotongan, itu tergantung pemesan ukurannya berapa," jelas Siddiq, Minggu, 24 Agustus 2025.
Menurutnya, kunjungan ke mitra DUDI ini penting agar para siswa tidak hanya mengerti proses pra cetak. Tetapi tahu secara keseluruhan, mulai dari pra cetak, pemilihan bahan, produksi, kualitas cetak hingga hasil produk.
"Di sekolah kami materinya pra cetak, kalau di DUDI prosesnya sampai cetaknya," katanya.
Ia mengatakan, ini adalah kunjungan kedua kali SMAN 1 Bululawang ke pabrik kertas AMIGO. Output yang dihasilkan dari kunjungan ini, tambah Siddiq, peserta didik bisa menerapkan proses membuat produk dari kertas. Misalnya untuk hard cover majalah dan buku.
"Itu kan bahan dasarnya dari kertas. Nanti anak-anak minimal bisa membuat price list dengan desain eksklusif, hard cover," imbuh Staff Tata Usaha (TU) SMAN 1 Bululawang ini.
Dengan cara itu, produk yang dihasilkan DT desain grafis bisa bertambah, yakni terbuat dari kertas. "Rencananya seperti itu, produk bertambah bisa desain cover buku atau majalah," kata Siddiq.
Sampai sekarang, produk-produk yang dihasilkan para siswa mulai beragam. Ada mug custom, sablon sublim, pin, ganci akrilik, kaos sablon Direct to Film (DTF). Mereka seringkali mengikuti bazar untuk menjual produk unggulannya.
"Omzetnya kami pernah dapat Rp1,5 sampai Rp2 juta. Itu ada orang pesan pin untuk outting class sekitar 500 buah. Kalau pmug hampir 100 pcs untuk hari guru. pOmzetnya kotor sekitar Rp2 juta-an," bebernya.
Produk tersebut mereka banderol murah meriah, mulai harga Rp22.000 untuk mug dan pin sekitar Rp3.500-Rp4.000 tergantung ukuran.
"Ini tahun ketiga kami ikut DT, anak-anak sangat semangat karena pembelajarannya tidak hanya materi tetapi lebih ke praktik. Anak-anak mulai desain dan hampir semua mahir Canva, kami tinggal mengarahkan," pungkasnya. (*)
Sabtu, 23 Agustus 2025
Program Double Track SMAN 1 Gondangwetan di Kabupaten Pasuruan menghadirkan inovasi camilan sehat berbahan dasar tempe dan daun kelor bernama Kelor Keripik Ku.
Program Double Track SMAN 1 Gondangwetan di Kabupaten Pasuruan menghadirkan inovasi camilan sehat berbahan dasar tempe dan daun kelor bernama Kelor Keripik Ku.
Wakil Kepala Sekolah bidang Humas (Waka Humas) SMAN 1 Gondangwetan, Yuni Ernawati mengatakan, keripik ini terbuat dari kedelai yang sudah difermentasi, tepung tapioka, ragi tempe lalu dicampur dengan bumbu-bumbu khusus.
Berbeda dari keripik tempe lainnya, produk buatan Kelompok Usaha Siswa (KUS) Batta Cookies ini menggunakan daun kelor sebagai tambahan.
"Kelor itu banyak dijumpai di daerah Pasuruan. Kandungannya kaya manfaat, seperti protein, vitamin, dan mineral," jawab Yuni saat ditanya ketik.co.id, Sabtu, 24 Mei 2025.
Saat disantap, keripik ini terasa lebih gurih dan renyah. Variannya pun beragam, ada original, balado, jagung, dan cokelat dengan berat kemasan sekitar 80 gram.
Tak hanya rasanya, produk ini memiliki desain kemasan yang eye catching dan menarik serta klip untuk penutup.
Selain Keripik Ku, SMAN 1 Gondangwetan memproduksi jajanan khas yang renyah dan gurih terbuat dari kupang. Sejenis kerang kecil-kecil yang biasanya hidup di daerah pesisir seperti Pasuruan. Nama produk tersebut adalah Kumori buatan KUS Hocies.
Alih-alih dibuat lontong kupang, KUS Hocies mengolah kupang moringa menjadi snack renyah yang digoreng dengan berbagai varian rasa.
Ada original, BBQ, pedas manis, rumput laut, dan jagung yang lebih disukai anak muda. Ditambah campuran daun kelor yang membuat Kumori jadi cemilan sehat dan kaya manfaaat. (*)
Jelang Karnaval, DT SMAN 1 Bululawang Pelajari Trik Make Up Outdoor Anti Luntur
Jelang Karnaval, DT SMAN 1 Bululawang Pelajari Trik Make Up Outdoor Anti Luntur
Menjelang karnaval memperingati HUT ke-19 SMAN 1 Bululawang Kabupaten Malang sekaligus perayaan kemerdekaan, siswa Double Track (DT) tata rias mendapat pelatihan dari Make Up Artist (MUA) Mirna Sabtu, 23 Agustus 2025.
Kegiatan ini menjadi bekal keterampilan sekaligus persiapan agar hasil rias mereka bisa maksimal di acara pawai budaya SMAN 1 Bululawang.
Trainer DT tata rias SMAN 1 Bululawang, Wardah, menyebut ada 10 siswa yang hari ini ikut latihan merias persiapan pawai budaya. Di sana mereka belajar intinya teknik merias khusus karnaval outdoor.
"Karnaval budaya kami nanti outdoor, start dari sekolah, melewati Pasar Bululawang, dan kembali lagi ke sekolah. Jadi butuh make up yang tidak cepat luntur," kata Wardah
Pawai budaya yang digelar Rabu, 27 Agustus 2025 esok ini, tambahnya, para siswa akan berjalan memamerkan ragam busana adat dengan riasan yang apik sepanjang 3,8 km. Oleh karena itu, mereka membutuhkan teknik-teknik khusus agar make up tetap menempel sempurna di wajah.
"Seperti pemakaian foundation setelah skin preparation itu di bagian hidung seringkali longsor saat terkena sinar matahari, tadi anak-anak diberi tips bagian hidung diberi bedak padat dulu baru diberi foundation," terang guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Bululawang ini.
Pemakaian foundation pun tidak terlepas dari teknik khusus. Wardah mengatakan, foundation dengan merk berbeda dicampur dan harus dibakar selama 5 detik agar hasil glowing maksimal.
Begitu juga ketika membingkai alis yang dinilai cukup sulit di bidang tata rias. Para siswa diajarkan membuat alis dengan cepat tanpa menggunakan concealer terlalu banyak sehingga tidak memakan waktu lama.
"Karena proses membuat alis ini anak-anak cukup lama dibanding foundation. Tapi Alhamdulillah sudah diajarkan caranya biar cepat tanpa terlalu banyak pakai concealer," ucapnya.
Sebelumnya, rangkaian acara HUT SMAN 1 Bululawang ini sudah dilaksanakan tepat pada tanggal 11 Agustus lalu dengan berbagai lomba meriah. Acara pun dilanjutkan sampai puncaknya yakni pawai budaya, Rabu depan.
"Nanti ada berbagai penampilan adat, adat Dayak, Papua, jadi multiculture sekali," sebutnya.
Wardah mengungkapkan bahwa meskipun pawai budaya memiliki teknik make up berbeda dengan biasanya, tetapi harapannya para siswa bisa maksimal setelah mendapatkan pelatihan. Ia menyebut, yang menantang justru mengajarkan managemen waktu pada para siswa.
"Kesulitannya pada time managemennya. Mereka tugasnya merias diri sendiri dan merias orang lain, jadi diupayakan anak anak sebelum subuh sudah mempunyai wudhu dan bersiap merias lainnya," tuturnya.
Selain latihan make up karnaval, para siswa belajar mengembangkan layanan masyarakat dengan membuat flyer berisi promo dan portfolio. Mereka antusias mengikuti rangkaian kegiatan untuk meningkatkan kemampuan mereka di bidang kecantikan. (*)
Cerita Siswa SMA Peserta Double Track Raup Cuan Lewat Kue Luk Chup yang Viral
https://kumparan.com/beritaanaksurabaya/cerita-siswa-sma-peserta-double-track-raup-cuan-lewat-kue-luk-chup-yang-viral-25kRXGQUjQy

-
Murah Meriah! Jasa Photo Booth SMAN 1 Umbulsari Kabupaten Jember Jadi Daya Tarik di HUT ke-80 RI SMAN 1 Umbulsari Kabupaten Jember turut mer...
-
Bagikan Resep Anti Gagal, Puji Astuti Dorong Kemandirian Siswa Lewat Tata Boga "Saya suka membagikan resep itu supaya saya punya manfa...
-
Dual Track Tata Boga SMAN 1 Sangatta Selatan Sukses Raup Puluhan Juta Lewat Produk Unggulan Program Dual Track SMAN 1 Sangatta Selatan, Kab...